4. Skuad Garuda kesulitan bikin peluang
Timnas Indonesia tidak menciptakan tembakan tepat sasaran lagi setelah usaha jarak jauh Justin Hubner pada babak pertama.
Walau pasukan Garuda main percaya diri dan bagus di tengah lapangan, operan terakhir dan penetrasi sering meninggalkan para pemain. Kreator utama andalan Shin Tae-yong, Marselino Ferdinan hanya mencatatkan 55,6 persen umpan akurat di paruh pertahanan lawan.
Tidak hanya itu, persentase rendah juga datang dari penyokong serangan Garuda dan pemberi assist pada laga kontra Irak, Yakob Sayuri. Pemain PSM Makassar ini hanya mencatatkan 62,5 persen possession di paruh lawan.
Apresiasi harus ditunjukkan kepada Rafael Struick yang sukses menorehkan 100 persen operan sukses walau ia harus bekerja sendirian dan hanya mencatatkan satu peluang off target sepanjang laga melawan Australia.
3. Shin Tae-yong minim merotasi pemain
Sepanjang melakoni laga babak 16 besar Piala Asia, pelatih Shin Tae-yong hanya merotasi dua pergantian saat menghadapi pasukan Graham Arnold.
Pertama, ia mengganti Asnawi Mangkualam untuk memasukkan Witan Sulaeman pada menit ke-58. Kemudian pelatih asal Korea Selatan ini memasukan pemain Persija Rizky Ridho menggantikan posisi Yakob Sayuri pada menit ke-75.
Shin Tae-yong bahkan tidak menurunkan penyerang-penyerang yang mengisi bangku cadangan saat tengah mengejar ketertinggalan 0-2 untuk mayoritas babak kedua. Padahal pelatih timnas Indonesia punya beberapa pemain berkarakter ofensif yang tidak ia mainkan ketika Garuda masih tertinggal: Dimas Drajad, Hokky Caraka, Egy Maulana Vikri, Ricky Kambuaya, dan Adam Alis.