Ini juga berlaku saat dia menangani tim nasional yang pada saat itu berada di peringkat rendah FIFA.
Meskipun demikian, Segrt memiliki kisah yang berkesan dalam sepak bola Indonesia, terutama bagi para penggemar PSM Makassar, di mana dia menjadi pelatih klub tersebut antara 2011-2013. Waktu itu, sepak bola Tanah Air sedang mengalami dualisme liga.
Meskipun prestasi yang signifikan tidak begitu terlihat selama di PSM, namun sekarang dia berada di ambang sejarah emas jika berhasil membawa Tajikistan mencapai pencapaian tertinggi di Piala Asia 2023, sesuatu yang mungkin tidak terbayangkan bagi Tajikistan di masa depan.
“Kami sekarang menjadi kuda hitam di turnamen ini. Tak ada yang tahu sejauh mana kami bisa melangkah. Saya tidak membatasi para pemain saya, mereka terus berhasil membuat saya terkejut,” ujar Segrt dengan tegas, seperti yang dilaporkan oleh Reuters.***