Turunminum.id – Pelatih Kepala Timnas Korea Selatan Jurgen Klinsmann mengalami kendala teknis dalam menakhodai tim. Setelah enam bulan menjabat, gaya manajemen yang dibangun pelatih kepala asal Jerman ini tidak berjalan dengan baik.
Empat pertandingan kandang sejauh ini menghasilkan dua kali imbang melawan Kolombia dan El Salvador, dan kekalahan di tangan Uruguay dan Peru. Hasil ini bukan persiapan yang ideal untuk Piala Asia pada bulan Januari, kompetisi yang terakhir kali dimenangkan Korea Selatan pada tahun 1960, atau awal Piala Dunia. Kualifikasi Piala pada bulan November.
Setelah pengangkatannya pada akhir Februari 2023, Klinsmann mengakui bahwa ia memiliki pekerjaan yang harus dilakukan untuk menyesuaikan diri dengan sepak bola Korea dan Asia.
“Ini juga merupakan pembelajaran besar bagi saya, tapi mudah-mudahan saya menjadi pembelajar yang hebat,” kata pelatih asal Jerman itu.
Dalam konferensi pers pertamanya, mantan bos Jerman itu mengindikasikan bahwa dia akan tinggal di Korea Selatan, seperti yang dilakukan para pendahulunya. Namun para penggemar Korea Selatan merasa kecewa karena media Seoul menghitung bahwa pria berusia 59 tahun itu hanya menghabiskan 67 hari di negara tersebut dalam enam bulan sejak pengangkatannya.
“Para penggemar sangat kecewa dengan kenyataan bahwa dia menghabiskan sebagian besar waktunya di AS dibandingkan di Korea,” kata jurnalis Korea Selatan Lee Sung-mo.
Para penggemar berharap Jurgen Klinsmann bisa menyaksikan banyak pertandingan sepak bola saat K-League domestik telah memasuki kuartal terakhir musim ini. Pertandingan itu bergulir setiap minggu dan banyak pemain muda berbakat yang turun dalam laga tersebut.
Klinsmann, yang asistennya menghadiri pertandingan, mengadakan konferensi pers pada bulan Agustus dengan wartawan Korea melalui Zoom dari rumahnya di Los Angeles untuk mengatasi kekhawatiran tersebut.
Klinsman mengklaim ini sesuatu yang baru bagi orang yang terbiasa melakukan secara berbeda.
“Saya tidak menyalahkan siapa pun ketika mereka berkata, ‘Di mana dia?’ Pekerjaan pelatih tim nasional bersifat internasional. Saya perlu tahu apa yang terjadi di Eropa. Saya perlu berhubungan dengan pelatih pemain [Korea] di Eropa,” ujar Klinsman yang pernah melatih Jerman, Bayern Munich, Amerika Serikat dan Hertha Berlin.