4. Hendro Siswanto
Hendro tumbuh besar merupakan salah satu sentra Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Kabupaten Tuban. Keluarganya bekerja sebagai nelayan.
“Sampai sekarang bapak saya juga masih melaut. Kadang kalau tidak ada kompetisi saya juga membantu bapak dan tetangga,” tutur Hendro 2016 lalu.
Dia adalah anak anak bungsu dari tiga bersaudara pasangan Wajiyan dengan almarhumah Kunasri. Karena menunjukkan tekad besar untuk jadi pesepakbola, orang tua Hendro pun memberikan dukungan penuh.
Dari bermain-main di sekitar rumah, Hendro akhirnya berguru di SSB Semen Gresik Tuban. Setelah mentas di SSB, Hendro memberanikan diri mencari peruntungan di luar Tuban.
Baca Juga: Catat Sejarah Pemain Indonesia Pertama di Brasil, Begini Respons Welber Jardim
Pada 2007, ia gabung Persida Sidoarjo, lalu menyeberang ke Madura dan bergabung dengan Persepam.

PON 2008 Kaltim menjadi babak baru bagi Hendro. Ia membawa Jatim mempertahankan medali emas sekaligus membuka jalan menuju kompetisi tertinggi Indonesia.
PSIS Semarang, Persiba Balikpapan, Persela Lamongan, Arema Indonesia, Borneo FC adalah sejumlah klub yang dibela Hendro.
Pemain 35 tahun ini juga raih sejumlah prestasi seperti dua kali juara Piala Presiden bersama Arema. Hendro pun tercatata enam kali berseragam tim nasional Indonesia.
Baca Juga: Pulih dari Cedera Panjang, Striker Timnas Dimas Drajad Siap Jebol Gawang Lawan