Turunminum.id – Manchester United bukan hanya dikenal sebagai klub tempat bermainnya para bintang lapangan hijau, tapi juga kerap mencetak talenta muda seperti Marcus Rasford, Dean Henderson, atau bahkan David Beckham.
Dari sekian banyak talenta muda yang berasal dari akademi Mancehster United, salah satunya adalah pemain bernama Lee Roche.
Namanya memang tak semelegenda Solskjaer, Ryan Giggs, atau Paul Scholes, namun Lee Roche menjalani karirnya dengan cukup baik saat masih di akademi Manchester United.
Sebelum ditarik ke akademi Manchester United, Lee Roche sempat bermain di klub lokal. Saat itu Harry McShane yang merupakan agen pencari bakat Manchester United terpukau dengan bakat besar Lee Roche.
Pada usia 16 tahun, Lee Roche pun bergabung dengan akademi Manchester United. Lee Roche pun menunjukkan perkembangan yang sangat baik selama menimba ilmu di akademi.
Perkembangan Lee Roche dalam meningkatkan kemampuannya selama di akademi membuatnya diberi kesempatan untuk debut bersama tim senior Manchester United. Saat itu, selain Lee Roche, pemain muda lainnya yang juga terpilih untuk bermain di tim senior adalah Luke Chadwick dan John O’Shea.
Saat itu Lee Roche sempat merasakan bermain bersama dengan para legenda Setan Merah seperti Ryan Giggs, Roy Keane, David Beckham dan lainnya.
Setelah sempat menjalani debut di tim senior, pada musim 2000-2001, Lee Roche dipinjamkan ke Wrexham untuk menambah jam terbang dan menit bermainnya.
Di klub tersebut, Lee Roche bermain bersama anak pelatih Manchester United saat itu, Sir Alex Fergusson. Setelah selama satu musim menjalani masa peminjaman, Lee Roche akhirnya kembali ke Manchester United untuk menarik perhatian Sir Alex Fergusson.
Hingga pada waktunya tiba, Lee Roche dipercaya Sir Alex Fergusson untuk menjalani debutnya bersama tim senior MU saat menghadapi Arsenal di ajang Worthington Cup 2001.
Tapi sayang debut Lee Roche bersama MU tak berakhir manis. Sir Alex Fergusson yang saat itu menurunkan lima pemain debutan harus mengalami kekalahan memalukan di kandang sendiri setelah dibantai 4 gol tanpa balas oleh Arsenal.
Lee Roche pun mengakui bahwa debutnya itu merupakan kenangan buruk baginya, sebagai pemain yang berposisi bek tengah, ia mengatakan dirinya tak mampu menahan laju Sylvain Wiltord yang kala itu mencetak hattrick.
“Sylvain Wiltord mencetak hattrick dan saya ingat saya tak bisa menahan lajunya. Dalam satu kesempatan, ia mem-flick bola di atas kepalaku, untungnya sepakannya melambung,” kenang Lee Roche.
Meski mendapat hasil mengecewakan pada debutnya bersama tim senior Manchester United, Sir Alex Fergusson kembali memberi kesempatan kepadanya untuk menunjukkan penampilan terbaiknya saat melawan Deportivo La Coruna.
Kala itu, Lee Roche dipasang sebagai starter bersama dua bek andalan MU lainnya, Laurent Blanc dan John O’Shea. Tak mau menyia-nyiakan kesempatan keduanya, Lee Roche pun mampu bermain cukup apik sepanjang babak pertama.
Namun, entah kenapa Sir Alex Fergusson malah menariknya keluar. Keputusan tersebut ternyata berakibat fatal, setelah ditarik keluarnya Lee Roche, MU malah kebobolan dua gol tanpa balas.
“Saya melawan Luque dan berpikir sudah tampil apik. Tapi saya tak begitu saja mau keluar dan mulai berdebat dengan Sir Alex. Gigs meyakinkanku bahwa saya bermain baik. Sir Alex tak memberitahukanku alasan kenapa saya diganti. Tapi saya tak mau terlalu larut memikirkannya,” papar Lee Roche.
Ternyata pertandingan melawan Deportivo La Coruna di ajang Liga Champions tersebut menjadi penampilan terakhir bagi Lee Roche yang selanjutnya hanya menjadi penghangat bangku cadangan di MU.
Tak ingin karirnya hancur karena terus menjadi cadangan, Lee Roche pun terpaksa memilih hengkang dari klub idolanya sejak kecil. Pada musim 2003-2005 Lee Roche bergabung dengan Burnley.
Selama berseragam Burnley, Lee Roche telah bermain sebanyak 52 pertandingan. Tapi sayang, kala itu Lee Roche dihantam cedera yang membuatnya kehilangan semangat bermain.
“Saya kembali ke rumah dan tak ingin melihat sepak bola di TV,” ungkap Lee Roche.
Sejak itu ia pun memutuskan untuk tak lagi menjadi pemain sepak bola profesional. Kala dirinya sudah pensiun dari sepak bola, Lee Roce mendapatkan tawaran pekerjaan dari Professional Football Association untuk bekerja sebagai tenaga bangunan.
Lee Roche pun akhirnya menyetujui pekerjaan tersebut dan menjalani profesinya sebagai kuli bangunan. Mimpinya untuk menjadi pemain legenda Manchester United pun harus dikubur dalam-dalam.***