Turunminum.id – Pelatih PSS Sleman Marian Mihail mengaku kecewa dengan hasil imbang 1-1 di kandang kontra PSM Makassar di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Minggu (3/9/2023). Marian menyebut hasil ini menunjukkan PSM sebagai tim berkualitas.
Marian Mihail mengatakan dirinya kecewa karena tim tidak bisa memberikan hasil positif di kandang. Meski demikian, dirinya menilai ini merupakan hasil yang adil.
“Kami telah mengupayakan permainan terbaik namun ada beberapa pemain belum mampu menunjukan permainan terbaiknya,” ujar Marian Mihail.
Marian Mihail menjelaskan pihaknya tidak ingin terjebak dalam hasil di laga kandang tersebut. Namun dirinya harus terus melanjutkan aktivitas latihan untuk laga berikutnya dua minggu mendatang.
“Inilah sepak bola. Kami harus terus melanjutkan aktivitas latihan untuk laga berikutnya,” ujarnya.
Marian Mihail mengatakan pihaknya akan melihat enam pertandingan terakhir di putaran pertama. Absennya gelandang bertahan PSS, Wahyudi Hamisi pada pertandingan kontra PSM karena akumulasi kartu, lanjut Marian sangat berpengaruh terhadap dinamika permainan.
“Kami kehilangan faktor penting pada pertandingan hari ini. Ayoub bermain bagus namun sayangnya dia tidak bisa menggantikan peran taktikal Hamisi,” ujarnya.
Marian Mihail mengatakan apa yang dialami timnya itu merupakan dinamika permainan sepak bola. Sebelas pertandingan telah dilakoni Laskar Sembada dengan raihan 17 poin.
Pria berusia 65 tahun tersebut menyatakan dirinya sebagai seorang pelatih sepak bola profesional bertugas untuk mengangkat performa tim menjadi lebih baik.
“Tugas saya membuat tim ini menjadi lebih baik, terbukti saat ini PSS masih berada di peringkat tujuh. Ini masih terus berlanjut. Tentu saja saya tidak puas dengan pencapaian ini,” ujarnya.
Guna meraih kemenangan di kandang, Marian mengatakan semua tim terus bekerja keras agar tampil lebih efisien-efektif serta mampu tampil lepas dengan mengandalkan serangan balik seperti bermain di laga tandang.