Gagal Jadi Striker karena Kakek
Hannan mengatakan awal mula bergabung di SSB dirinya bermain sebagai striker. Hannan pun menjiwai berada di posisi tersebut. Akan tetapi, lantaran saran kakek dirinya pindah posisi sebagai gelandang.
Sang kakek memberikan masukan dengan pertimbangan postur Hannan yang kecil sehingga sulit bersaing untuk menahan body lawan.
“Menurut Kakek badan saya kecil jadi tidak bagus untuk menahan body lawan. Jadi kakek saya menyarankan untuk bermain sebagai gelandang atau sayap,” ujar Hannan.
Hannan menceritgakan dirinya bisa masuk ke skuad utama. Semula setelah balik dari Brisbane Roar, Hannan sempat beberapa kali dipanggil untuk mengikuti latihan tim utama. Namun saya selalu kembali ke tim akademi.
Baca juga: Profil dan Biodata Jan Olde Riekerink, Dewa United ke Arah Positif
Saat musim 2023/2024 dimulai saya kembali dipanggil untuk mengikuti latihan bersama tim utama dan saya datang tanpa ekspektasi apapun. Alasannya, saat itu dirinya berpikir hanya sebagai mengisi kekosongan di tim utama.
“Maka dari itu saya hanya memakai sepatu bola yang biasa saja. Tapi ternyata ini adalah rezeki saya untuk bermain untuk tim utama di musim 2023/2024 ini,” ujarnya.
Hannan mengatakan pihak keluarga merasa bangga dengan posisi dirinya saat ini. Hannan terus berupaya ingin menunjukkan yang terbaik saat mendapat kesempatan dari Pelatih Thomas Doll. Hannan juga ingin membuktikan kepada kakek bahwa dirinya bisa melakukan yang terbaik dalam bermain bola.
Namun Hannan sedikit menyesal karena sang kakek tidak bisa melihat kesuksesan dirinya sekarang. Seingat Hannan, kakek tak pernah memberi pujian pada dirinya. Sebaliknya, kakek menganggap saya tidak pandai mengolah bola.
“Kalau Ayah sudah pasti senang karena dia paham betul bagaimana sepak bola Indonesia. Jadi kalau saya main bagus pasti dibilang bagus. Tapi tidak terlalu berlebihan,” ujarnya.