Turunminum.id – Pelatih Persija Thomas Doll mengungkapkan kesulitan yang dihadapi timnya di awal musim 2023/2024. Pelatih asal Jerman ini menyebut awal musim 2023/2024 ini jauh lebih sulit dibandingkan musim sebelumnya.
Thomas Doll telah menukangi Persija selama dua musim. Sederet prestasi diraih untuk klub Macan Kemayoran. Pasang surut dalam menggawangi tim ini pun dihadapi dengan tenang.
Thomas Doll hadir dan berada bersama tim dalam berbagai situasi, baik atau buruk. Ia menyebut kalau dirinya menjadi pelatih bukan saat mentari bersinar semata, melainkan pelatih dalam kondisi hujan turun.
“Jadi setelah kami tidak bisa menang di lima laga, akhirnya kami bisa bangkit. Dan saat ini kami harus benar-benar fokus untuk mempersiapkan laga berikutnya,” ujar Thomas Doll di lansir Laman Persija.
Kehadiran Thomas Doll di Persija memang memecahkan beberapa rekor baru. Misalnya, Persija menang di kandang Arema FC setelah 19 tahun. Persija menang di kandang Barito Putera setelah terakhir kali menang pada tahun 2014.
Baca juga: Persija Jakarta Kehilangan 6 Pemain Jelang Menghadapi Persis Solo
Persija menang di kandang Persik setelah terakhir kali menang pada tahun 2007. Namun dereten prestasi itu bukan berarti di bawah kendali Thomas Doll Persija selalu dalam situasi baik baik saja.
Pelatih asal Jerman ini membocorkan situasi paling sulit dihadapi saat awal musim 2023/2024. Ia menyebutnya awal musim ini lebih sulit dibanding tahun pertama dirinya bergabung dengan Persija.
Awal musim 2022/2023, Thomas Doll menyebut persiapan tim jauh lebih terang dan penuh kepastian. Baik itu soal transfer pemain, hingga para pemain yang telat bergabung di persiapan tim.
Kondisi berbeda dialami pada musim 2023/2024. Apa yang terjadi di bursa transfer musim ini memang sedikit tidak mudah. Persija tidak bisa mendapatkan pemain yang memang secara target sangat dibutuhkan.
“Memang di musim ini semuanya terlihat lebih sulit,” ujarnya.
Thomas Doll menekankan satu hal yang paling penting dalam sepak bola. Yakni dikelilingi orang yang memang percaya dengan apa yang dilakukan. “Mereka pun percaya pada kami untuk bisa memimpin mereka sebagai tim pelatih. Yang paling penting adalah para pemain percaya pada kami,” ujarnya.