Sir Jim Ratchliffe resmi menuntaskan pembelian 25 persen saham klub Manchester United pada, Minggu (24/11/2023). Untuk memiliki 25 persen saham Kelas B di klub Setan Merah, pengusaha sukses kelahiran Manchester itu harus mengeluarkan biaya hingga 1,03 miliar pound (sekitar 20 triliun rupiah).
Selain itu Ratchliffe juga telah menawar untuk membeli 25 persen saham Kelas A yang diperjualbelikan di Bursa Saham New York.
Dari bagian dari kesepakatan tersebut, Ratchliffe akan menyediakan dana sebesar 236 juta poundsterling untuk investasi ke dalam stadion dan infrastruktur Old Trafford.
Baca juga: Posisi Erik Ten Hag Sebagai Pelatih Manchester United Akan Segera Digantikan Graham Potter
Sebagaimana diberitakan BBC Sport, ratifikasi kepemilikan minoritas baru ini membutuhkan waktu 6 hingga 8 pekan. Kehadiran Ratcliffe pun dikatakan baru akan terasa di Man United setelah itu.
Dari balik pembelian 25 persen saham Manchester United oleh Sir Jim Ratchliffe berikut adalah sejumlah fakta-fakta yang mengemuka.
Kendalikan Operasi Sepak Bola Mancheseter United
Meski hanya memiliki 25 persen saham, namun Ratchilffe dan grupnya, INEOS, akan punya kendali terhadap operasi sepak bola Manchester United. INEOS akan bisa menunjuk CEO baru menggantikan Richard Arnold.
Apa itu INEOS?
INEOS merupakan perusahaan kimia terbesar keempat di dunia. Produk mereka beragam dari dunia tekstil, keobatan, plastik, dan sebagainya.
Perusahan ini juga membuat bahan kimia dan komponen yang digunakan di dunia olahraga, mulai dari rumput buatan, konstruksi stadion, karet di tempat duduk dan berbagai produk lainnya.
INEOS di Dunia Olahraga
Ratcliffe dan INEOS sekarang ini memiliki kepemilikan di klub Perancis, OGC Nice. Beberapa tahun terakhir, klub tersebut finish peringkat keenam, kesembilan, kelima, dan kesembilan di Ligue 1. Sekarang ini posisi mereka tengah bagus dengan menduduki peringkat kedua klasemen.
Baca juga: Manchester United Siap Sodorkan Gaji Tinggi untuk Rayu Takefusa Kubo
Selain itu, INEOS juga memiliki tim balap INEOS Grenadiers yang performanya tidak sesukses ketika kubu tersebut masih dikenal sebagai Team Sky.
INEOS juga punya kepemilikan di tim Mercedes Formula 1 yang beberapa musim terakhir kesulitan bersaing dengan Red Bull.