Turunminum.id – Dalam dunia sepak bola, kesetiaan pada klub adalah kualitas langka yang layak diapresiasi.
Jamie Vardy, striker berusia 37 tahun asal Inggris, adalah salah satu contoh nyata dari pemain yang tetap setia pada klubnya, Leicester City.
Vardy telah melalui berbagai momen, baik puncak kejayaan maupun keterpurukan bersama Leicester.
Dari meraih gelar juara Premier League hingga menghadapi degradasi, Vardy tetap menunjukkan komitmennya yang tak tergoyahkan.
Artikel ini akan mengulas perjalanan karier Vardy di Leicester City, keberhasilannya membawa klub kembali ke Premier League, serta kontribusinya pada laga pertama musim 2024/2025.
Karier Jamie Vardy di Leicester City: Sebuah Perjalanan yang Menginspirasi
Jamie Vardy bergabung dengan Leicester City pada tahun 2012 dari Fleetwood Town, sebuah klub non-liga.
Dengan biaya transfer sebesar £1 juta sebuah rekor untuk pemain dari liga amatir saat itu.
Sejak saat itu, Vardy menjadi salah satu pemain paling penting dalam sejarah klub.
Puncak karier Vardy di Leicester terjadi pada musim 2015/2016 ketika ia, bersama manajer Claudio Ranieri.
Yang membawa Leicester meraih gelar juara Premier League yang sangat mengejutkan dunia.
Tidak hanya itu, Vardy juga mencatatkan rekor baru dengan mencetak gol dalam 11 pertandingan berturut-turut di Premier League.
Dengan mengalahkan catatan rekor sebelumnya yang dipegang oleh Ruud van Nistelrooy.
Performa impresifnya ini membuat Vardy mendapatkan pengakuan sebagai salah satu striker paling mematikan di Eropa.
Vardy tidak hanya berhenti di situ. Pada tahun 2021, ia membantu Leicester memenangkan FA Cup, melengkapi koleksi trofi klub yang mulai menumpuk.
Vardy dikenal dengan kecepatan dan ketajamannya dalam mencetak gol, serta kemampuannya untuk terus tampil konsisten di level tertinggi meskipun usianya semakin bertambah.
Dari seorang pemain yang memulai kariernya di liga amatir, Vardy telah menjelma menjadi legenda Premier League yang dihormati.
Dari Degradasi ke Promosi: Kesetiaan yang Terbukti
Musim 2022/2023 menjadi periode yang penuh tantangan bagi Leicester City. Setelah melalui perjalanan yang sulit di Premier League.
Diwarnai dengan pergantian pelatih dari Brendan Rodgers ke Dean Smith, Leicester akhirnya terdegradasi ke Championship setelah finis di posisi 18.
Namun, di tengah situasi sulit ini, Vardy menunjukkan kesetiaannya dengan tetap bertahan di klub dan berjuang bersama Leicester di divisi dua.
Keputusan Vardy untuk bertahan terbukti tepat. Pada musim 2023/2024, di bawah asuhan pelatih Enzo Maresca.
Leicester tampil gemilang dan berhasil menjuarai Championship, yang mengantarkan mereka kembali ke Premier League hanya dalam satu musim.
Vardy kembali memainkan peran penting dalam kesuksesan ini dengan mencetak 18 gol di Championship, menjadi pencetak gol terbanyak di antara rekan-rekannya.
Kesetiaan dan dedikasi Vardy ini menjadi salah satu alasan utama keberhasilan Leicester untuk segera kembali ke liga tertinggi Inggris.