Turunminum.id – Arsenal baru saja mengumumkan perpanjangan kontrak Mikel Arteta hingga tahun 2027.
Sebuah langkah yang menunjukkan kepercayaan penuh klub terhadap pelatih asal Spanyol tersebut.
Namun, pertanyaannya kini adalah: Apakah Arteta benar-benar layak dipertahankan, atau Arsenal justru terjebak dalam ilusi yang membingungkan?
Apa Itu Genjutsu dan Relevansinya dengan Arsenal?
Genjutsu adalah istilah yang populer dari manga dan anime Naruto, yang berarti teknik ilusi yang digunakan untuk mengecoh korbannya melalui ilusi sensorik.
Tentu saja, Arsenal dan Arteta tidak ada hubungannya dengan Naruto, dan Arteta bukanlah karakter fiksi yang terjebak dalam teknik ilusi.
Namun, ada kekhawatiran di kalangan penggemar Arsenal bahwa perkembangan di bawah Arteta mungkin hanyalah ilusi semata.
Perjalanan Mikel Arteta di Arsenal
Mikel Arteta mulai melatih Arsenal pada tahun 2019, dan dalam hampir lima tahun masa kerjanya, dia hanya mampu mempersembahkan satu trofi FA Cup.
Walaupun Arsenal hampir meraih gelar Liga Inggris dalam dua musim terakhir, pencapaian tersebut tetap hanya sebatas “hampir” dan tidak menghasilkan trofi.
Hal ini menimbulkan pertanyaan apakah perkembangan yang terlihat selama ini benar-benar substansial atau hanya ilusi belaka.
Pencapaian Arsenal di Bawah Arteta
Di bawah kepemimpinan Arteta, Arsenal memang menunjukkan beberapa kemajuan yang tampak positif.
Misalnya, Arsenal berhasil mencatatkan rekor kemenangan terbanyak di Premier League pada musim lalu dengan 28 kemenangan, serta gol terbanyak dengan 91 gol.
Selain itu, mereka juga memiliki rasio kemenangan terbesar sebesar 67,3%.
Namun, pencapaian tersebut belum disertai dengan trofi utama, yang jelas menjadi tujuan utama sebuah tim elite.
Satu-satunya trofi yang dimenangkan Arteta untuk Arsenal adalah FA Cup 2019/2020 pada musim pertamanya sebagai pelatih.
Meskipun Arsenal juga memenangkan Community Shield pada musim 2020/2021 dan 2023/2024.
Trofi ini sering dianggap sebagai acara pra-musim dan kurang dihitung dalam perhitungan prestasi yang signifikan.