Turunminum.id – Rumor transfer terkait Manchester United menjelang jendela transfer Januari 2025 semakin mengemuka.
Setan Merah dilaporkan berencana untuk menjual bek tengah mereka, Harry Maguire, di bulan tersebut.
Keputusan ini merupakan bagian dari strategi perombakan tim yang dilakukan oleh manajemen Manchester United setelah musim panas lalu.
Perombakan Tim
Sejak awal musim, Manchester United telah melakukan perubahan signifikan di ruang ganti mereka.
Tim yang dilatih oleh Erik Ten Hag telah mendatangkan enam pemain baru untuk memperkuat skuad.
Tujuannya adalah meningkatkan performa tim yang dianggap kurang maksimal di musim sebelumnya.
Di sisi lain, manajemen juga melakukan evaluasi terhadap pemain-pemain yang sudah tidak memberikan kontribusi signifikan bagi tim.
Dalam proses perombakan ini, beberapa pemain yang dianggap tidak sesuai dengan visi tim mulai ditransfer.
Salah satu nama yang muncul dalam daftar jual adalah Harry Maguire, kapten tim yang dalam beberapa waktu terakhir posisinya mulai terancam.
Keputusan untuk Menjual
Menurut laporan dari Football Insider, manajemen dan staf pelatih Manchester United telah sepakat untuk menjual Maguire pada Januari 2025.
Hal ini disebabkan oleh statusnya yang kini bukanlah pilihan utama di lini belakang Setan Merah.
Di bawah arahan Erik Ten Hag, Maguire lebih sering menduduki bangku cadangan ketimbang berkontribusi di lapangan.
Keputusan untuk menjual Maguire dinilai sebagai langkah strategis. Manajemen Manchester United menganggap lebih baik menjual pemain daripada membiarkannya hanya berfungsi sebagai pemain pelapis.
Hal ini tidak hanya berkaitan dengan kontribusinya, tetapi juga dengan keinginan untuk memperbaiki keuangan klub.
Tidak Ingin Melepas Gratis
Satu alasan penting lainnya mengapa Manchester United ingin menjual Harry Maguire di Januari 2025 adalah untuk menghindari kehilangan sang bek secara gratis.
Kontrak Maguire akan berakhir pada musim panas tahun 2025, yang berarti ia berpotensi pergi sebagai free agent jika tidak ada kesepakatan yang dicapai sebelum itu.
Menyadari hal ini, manajemen Manchester United lebih memilih untuk memanfaatkan kesempatan menjualnya di jendela transfer mendatang.
Dengan demikian, klub berharap dapat meraih keuntungan finansial daripada kehilangan salah satu asetnya tanpa kompensasi.