Turunminum.id – Manchester City dan Chelsea kini menghadapi ancaman hukuman serius, termasuk kemungkinan degradasi dari Liga Inggris.
Hukuman yang diterima Everton, yang mengalami pengurangan sepuluh poin, dianggap sebagai preseden yang kuat dalam menanggapi pelanggaran aturan keuangan.
The Toffees terguncang oleh pengurangan poin, menempatkan mereka di peringkat kedua terbawah dalam Liga Inggris 2023/2024, dan mereka berencana untuk mengajukan banding terhadap keputusan tersebut.
Baca juga: Manchester City Bantai Bournemouth, Jeremy Doku Cetak Rekor yang Tak Bisa Dilakukan Erling Haaland
Sementara itu, Man City pernah menghadapi 115 dugaan pelanggaran peraturan keuangan Liga Inggris, dan Chelsea mungkin akan diawasi terkait pembayaran di luar pembukuan yang terkait dengan mantan pemilik Roman Abramovich.
Stefan Borson, seorang pengacara yang memberikan saran kepada Man City, mengemukakan melalui tweet bahwa hukuman yang diterima Everton berpotensi memengaruhi kedua tim tersebut.
Ia menegaskan bahwa sanksi terhadap City (jika terbukti) dan Chelsea (jika didakwa dan mengakui pembayaran di luar pembukuan) bisa menyebabkan degradasi.
Borson, yang sebelumnya telah menyuarakan potensi hukuman degradasi saat Manchester City didakwa dengan 115 pelanggaran aturan keuangan Liga Inggris, menekankan bahwa kalkulasi Chelsea mengenai pelanggaran Profit and Sustainability (P&S) dan denda sebagai biaya bisnis harus segera dipertimbangkan ulang.
Baca juga: Manchester City Bantai Bournemouth, Jeremy Doku Cetak Rekor yang Tak Bisa Dilakukan Erling Haaland
Nick Harris, jurnalis Mail Sport, mengungkap identitas Borson sebagai mantan penasihat keuangan Man City. Harris menjelaskan bahwa Borson, seorang penggemar dan mantan bankir, kini menjadi CEO dan penasihat umum untuk perusahaan yang terlibat dalam masalah akuntansi dan memiliki pengalaman dalam Financial Fair Play (FFP).
Everton Terima Sanksi Pengurangan Poin
Everton sendiri telah menerima pengurangan 10 poin setelah dianggap melanggar aturan Financial Fair Play (FFP) Liga Inggris.
Komisi independen Premier League menjatuhkan sanksi tersebut setelah klub mengakui pelanggaran aturan profitabilitas dan keberlanjutan (PSR) untuk periode yang berakhir musim 2021/2022.
Meski tingkat pelanggaran masih diperdebatkan, Everton dihukum karena kerugian sebesar £124,5 juta, melebihi batas £105 juta yang diizinkan berdasarkan PSR.***