Turunminum.id – Kabar terbaru terkait masa depan Erik Ten Hag kembali mencuat.
Manchester United tampaknya harus mempertimbangkan banyak hal jika memutuskan untuk memberhentikan sang pelatih, termasuk dana pesangon yang harus disiapkan.
Saat ini, situasi di Manchester United sedang kurang baik. Klub berjuluk Setan Merah ini baru saja mengalami kekalahan telak 3-0 melawan Tottenham Hotspur pada akhir pekan lalu, hasil yang memicu spekulasi tentang masa depan Ten Hag.
Banyak media dan pakar sepak bola memprediksi bahwa pemecatan sang manajer mungkin akan segera terjadi.
Pesangon yang Fantastis
Manchester United harus berpikir dua kali sebelum mengambil keputusan untuk memecat Erik Ten Hag.
Hal ini disebabkan oleh besarnya jumlah pesangon yang harus disiapkan oleh klub jika benar-benar memutuskan untuk memutus hubungan kerja dengan pelatih asal Belanda tersebut.
Ten Hag baru saja memperbarui kontraknya hingga tahun 2026.
Ini berarti, jika Manchester United ingin memecatnya sebelum masa kontrak berakhir, mereka harus membayar kompensasi yang setara dengan gaji Ten Hag selama sisa kontraknya.
Berdasarkan laporan tersebut, Manchester United diperkirakan harus membayar pesangon sebesar 17,5 juta pound sterling atau sekitar Rp355 miliar.
Jumlah tersebut tentu bukan angka yang kecil, terutama mengingat situasi keuangan klub yang belum sepenuhnya stabil.
Keputusan untuk memecat Ten Hag dapat membawa dampak finansial yang signifikan bagi klub yang bermarkas di Old Trafford ini.
Dampak Keuangan
Keputusan untuk memecat Erik Ten Hag bukan hanya soal mengganti manajer, tetapi juga mempertimbangkan kondisi keuangan Manchester United.
Menurut laporan yang sama, neraca keuangan klub saat ini masih dalam tahap pemulihan dan belum benar-benar stabil.
Jika Manchester United memilih untuk memberhentikan Ten Hag, mereka bisa menghadapi potensi defisit yang cukup besar.
Skenario terburuknya, jika kondisi keuangan klub memburuk setelah membayar pesangon Ten Hag, Manchester United berisiko melanggar aturan Financial Fair Play (FFP).
Sanksi dari FFP dapat mencakup larangan berkompetisi di ajang-ajang bergengsi Eropa seperti Liga Champions, atau denda finansial yang lebih lanjut.
Dengan potensi risiko tersebut, sangat wajar jika Manchester United memilih untuk berpikir matang-matang sebelum mengambil keputusan terkait masa depan Ten Hag.
Meskipun tekanan dari hasil buruk di lapangan terus meningkat, klub harus mempertimbangkan implikasi jangka panjang dari setiap keputusan yang diambil.
Kepercayaan yang Masih Ada
Meskipun spekulasi terkait pemecatan Erik Ten Hag terus beredar, laporan terbaru menyebutkan bahwa manajemen Manchester United belum memiliki rencana untuk memecat sang manajer dalam waktu dekat ini.
Klub kabarnya masih memberikan kepercayaan penuh kepada Ten Hag untuk memperbaiki kinerja tim.
Manchester United berharap bahwa di bawah asuhan pelatih berusia 53 tahun ini, tim akan segera kembali ke jalur kemenangan dan menunjukkan performa yang lebih konsisten.
Keputusan untuk tidak langsung memecat Ten Hag juga didasarkan pada pandangan bahwa sang manajer memerlukan lebih banyak waktu untuk membangun kembali tim sesuai dengan visinya.
Meski hasil yang dicapai sejauh ini belum memuaskan, manajemen klub tampaknya masih yakin bahwa Ten Hag adalah orang yang tepat untuk membawa Manchester United kembali ke masa kejayaan.