Turunminum.id – Fenway Sports Group (FSG) telah menjadi pemilik Liverpool sejak Oktober 2010. Namun, dukungan para suporter terhadap FSG semakin menurun karena dianggap kurang aktif dalam melakukan transfer pemain, yang telah memicu gerakan kampanye “FSG Out”.
Dalam realitas sepak bola modern, industri ini telah menjelma menjadi bisnis besar. Untuk meraih prestasi dan meraih gelar, klub memerlukan investasi yang substansial dalam pasar transfer.
Pada musim sebelumnya, Liverpool terlempar dari empat besar English Premier League (EPL), mengakibatkan mereka tidak bisa berpartisipasi dalam ajang Liga Champions pada musim ini.
Baca juga: Aktivitas Transfer Liverpool Lesu, Virgil van Dijk Mengerti Kekhawatiran Penggemar
Penggemar dan suporter berharap bahwa musim ini, Liverpool akan kembali bersaing di empat besar EPL, atau bahkan menjadi pesaing dalam perebutan gelar juara.
Namun, harapan ini semakin pudar ketika kebijakan transfer Liverpool menjadi semakin tidak jelas. Mereka hanya berhasil merekrut dua pemain baru, sementara menjual enam pemain, termasuk kapten mereka, Jordan Henderson.
Akibatnya, klub dinilai lambat dalam bergerak di jendela transfer, mengingat pertandingan pembuka EPL melawan Chelsea akan dimulai pada Minggu, 13 Agustus 2023.
Liverpool saat ini memiliki skuad dengan kedalaman yang lebih kecil dibandingkan dengan klub-klub lain di EPL.
Liverpool juga telah mengajukan tawaran kepada Romeo Lavia, namun negosiasi dengan Southampton berlangsung alot. Ini adalah tawaran ketiga dengan nilai 45 juta poundsterling.
Southampton tampaknya tetap pada posisinya dan hanya bersedia melepas Romeo Lavia dengan harga transfer 50 juta poundsterling.
Ketidakpastian dalam negosiasi ini telah menarik perhatian para ahli sepak bola dan juga legenda Liverpool, Jamie Carragher, yang mengomentari situasi ini.
Menurut Carragher, sebagai tim berkelas, Liverpool seharusnya tidak bergerak lambat dalam hal transfer, dan situasi ini adalah sebuah kemalangan.
“Ini sungguh memalukan. Dalam beberapa tahun terakhir, Liverpool belum pernah menghadapi situasi sekompleks ini dalam mendatangkan pemain,” tulis Carragher di akun Twitter-nya, @Carra23.
“Jika klub berpendapat bahwa nilai Lavia sebesar 50 juta poundsterling pantas, maka seharusnya mereka membayar jumlah tersebut. Selain itu, Liverpool juga memiliki dana yang cukup setelah melepas Henderson dan Fabinho,” tambah Carragher dengan tegas.***