Khawatir Dampak Kompetisi Domestik
Lebih lanjut, Masters juga mengkhawatirkan dampak pada kompetisi domestik yang lebih kecil.
Yang mungkin akan kehilangan perhatian dan sponsor jika terlalu banyak fokus dan sumber daya dialihkan ke turnamen internasional yang baru ini.
Kompetisi seperti Piala FA, misalnya, mungkin tidak lagi dianggap penting oleh klub-klub besar jika mereka harus memilih antara mengirim tim utama mereka ke kompetisi domestik atau internasional.
Dengan semakin banyaknya pertandingan yang dijadwalkan, kekhawatiran akan “titik jenuh” dalam sepak bola menjadi semakin nyata.
Meskipun penggemar selalu antusias menyambut setiap pertandingan baru, ada batasan terhadap seberapa banyak mereka dapat mengikuti, baik secara fisik maupun emosional.

Kehilangan Daya Tarik
Jika pertandingan terus bertambah tanpa adanya jeda yang memadai, bukan tidak mungkin sepak bola akan kehilangan daya tariknya dan mengalami penurunan jumlah penonton, baik di stadion maupun di televisi.
Oleh karena itu, Masters menyerukan adanya dialog yang lebih konstruktif antara FIFA dan liga-liga domestik untuk mencapai solusi yang seimbang.
Ini penting agar sepak bola dapat terus berkembang tanpa mengorbankan kualitas, kesejahteraan pemain, atau keberlanjutan kompetisi.
Kesepakatan baru yang melibatkan semua pihak harus dicapai demi menjaga keseimbangan antara kebutuhan komersial dan kesehatan jangka panjang olahraga ini.
Dengan demikian, sepak bola bisa tetap menjadi olahraga yang digemari oleh jutaan orang di seluruh dunia, tanpa risiko mencapai titik jenuh yang dapat mengancam masa depannya.