Turunminum.id – Ruben Amorim diperkirakan akan segera menjadi manajer baru Manchester United.
Sebagai pelatih dengan gaya unik, Amorim mengusung pendekatan taktik yang cukup berbeda dari manajer sebelumnya, Erik ten Hag.
Sporting CP baru-baru ini mengonfirmasi bahwa Manchester United telah mengajukan tawaran untuk merekrut Amorim.
Klub asal Portugal tersebut meminta tebusan sekitar €10 juta untuk pelatih berusia 39 tahun ini.
Menurut laporan Fabrizio Romano, kontak antara kedua belah pihak sudah terjalin, dan Amorim disebut telah menyetujui proposal yang diajukan Manchester United.
Ruben Amorim sukses membawa Sporting CP tampil stabil meskipun harus kehilangan pemain kunci hampir setiap musim.
Lantas, bagaimana cara Ruben Amorim meramu taktik yang ampuh di Sporting CP? Berikut ini adalah ulasan lebih mendalam mengenai taktik Amorim.
Formasi Menyerang 3-2-5
Ruben Amorim menggunakan formasi dasar 3-4-3 dengan tiga bek sejajar di lini belakang.
Namun, saat menyerang, formasi ini berubah menjadi 3-2-5.
Dua wingback akan bergerak ke area winger, sementara para winger masuk lebih dalam ke kotak penalti lawan untuk menambah daya serang di area pertahanan lawan.
Taktik ini memungkinkan Sporting CP mencetak banyak gol dan mendominasi permainan.
Musim 2024/2025 menjadi bukti bahwa gaya menyerang Amorim berhasil. Dari sembilan laga awal, Sporting CP telah mencetak total 30 gol dengan Viktor Gyökeres sebagai mesin gol utama.
Artinya, rata-rata gol mereka mencapai 3,3 per pertandingan! Selama kepemimpinannya di Sporting CP, Amorim mencatatkan 502 gol dari 228 laga, angka yang menunjukkan efektivitas strategi menyerangnya.
Kekuatan Wingback dalam Skema Amorim
Dalam skema bermain Amorim, posisi wingback memiliki peran sangat krusial. Mereka dituntut untuk aktif menyerang sekaligus bertahan.
Saat menguasai bola, formasi Sporting CP berubah dari 3-4-3 menjadi 3-2-5, di mana wingback mendukung area penyerangan.
Namun, ketika kehilangan bola, formasi kembali menjadi 5-2-3, dengan wingback turun ke belakang untuk memperkuat pertahanan.
Amorim berhasil mengembangkan beberapa wingback berkualitas selama berada di Sporting CP.
Salah satunya adalah Pedro Porro, yang kini bermain di Tottenham Hotspur, serta Nuno Mendes yang menjadi andalan Paris Saint-Germain.
Keberhasilan membina wingback berkualitas ini menjadi nilai tambah yang bisa diharapkan Manchester United jika mereka menunjuk Amorim sebagai manajer baru.
Gaya Permainan dengan Dominasi Penguasaan Bola
Sporting CP di bawah asuhan Amorim menonjol dengan gaya bermain berbasis penguasaan bola yang dominan.
Rata-rata penguasaan bola Sporting CP di Liga Premier Portugal 2024/2025 mencapai 65,3 persen, tertinggi di liga, mengungguli Porto (60,5%) dan Benfica (61,2%).
Dominasi penguasaan bola ini menjadi bukti bahwa Amorim ingin timnya mendikte jalannya pertandingan.
Namun, Ruben Amorim juga dikenal fleksibel dan tidak terpaku pada satu gaya bermain.
Dia mengaku mengagumi gaya pragmatis Jose Mourinho, yang dianggapnya dapat diterapkan sesuai situasi di lapangan.
Kevin Hatchard, seorang pandit sepak bola Eropa, mengatakan, “Amorim mengagumi Jose Mourinho dan pernah mendatangi Mourinho saat masih menjadi manajer Manchester United. Dia adalah perpaduan antara penguasaan bola dan pendekatan pragmatis.”
Pertahanan Solid ala Ruben Amorim
Salah satu alasan Manchester United tertarik kepada Amorim adalah kemampuannya menciptakan pertahanan yang solid.
Lini belakang Sporting CP di bawah Amorim menunjukkan performa yang cukup tangguh, hanya kebobolan dua gol dalam sembilan laga awal di Liga Premier Portugal 2024/2025.
Di Liga Champions 2024/2025, Sporting CP juga berhasil mencatatkan dua clean sheet dari tiga laga awal.
Formasi yang diterapkan Amorim memungkinkan pertahanan yang kompak. Saat tidak menguasai bola, Sporting CP mengubah formasi dari 3-4-3 menjadi 5-2-3, dengan para pemain depan ikut membantu pertahanan.
Dalam setiap laga, pemain Sporting memenangkan rata-rata lima duel di area sepertiga akhir lawan, bukti bahwa Amorim menginstruksikan pemain depan untuk aktif berduel dan merebut bola dari lawan.