Turunminum.id – Erik ten Hag diduga secara tidak langsung meminta pemecatan dari posisi manajer Manchester United.
Klaim ini datang dari mantan pemain Liverpool sekaligus analis sepak bola, Stephen Warnock.
Menurut Warnock, beberapa keputusan Ten Hag dalam pertandingan belakangan ini menunjukkan indikasi bahwa ia ingin menyampaikan pesan kepada manajemen Manchester United untuk memberhentikannya.
Pada Senin (28/10/2024), keputusan tersebut akhirnya diambil oleh pihak klub.
Ten Hag resmi diberhentikan dari posisinya sebagai manajer tim utama sehari setelah kekalahan 1-2 dari West Ham United dalam lanjutan Liga Inggris.
Pernyataan Resmi Manchester United
Dalam pernyataan di situs resmi Manchester United, klub mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kontribusi Erik ten Hag selama ini.
“Erik ten Hag telah meninggalkan perannya sebagai manajer tim utama Manchester United.”
“Kami berterima kasih kepada Erik atas segala dedikasinya dan mendoakan yang terbaik untuknya di masa mendatang,” tulis pihak klub.
Pengumuman ini juga disertai kabar bahwa Ruud van Nistelrooy akan mengambil alih posisi sebagai pelatih sementara.
Van Nistelrooy akan dibantu oleh staf pelatih yang ada hingga klub berhasil merekrut manajer permanen yang baru.
Keputusan Aneh Erik ten Hag dalam Pertandingan
Kritik terhadap keputusan taktik Ten Hag mulai mencuat sebelum kekalahan dari West Ham.
Manchester United hanya mampu meraih hasil imbang 1-1 melawan Fenerbahce dalam pertandingan Liga Europa.
Salah satu keputusan Ten Hag yang disoroti publik adalah ketika ia memainkan Noussair Mazraoui, yang berposisi asli sebagai bek kanan, sebagai gelandang serang atau nomor 10.
Langkah ini dinilai tidak lazim, karena Mazraoui tidak memiliki pengalaman sebagai playmaker atau gelandang serang.
Dampak dari keputusan tersebut terlihat jelas; Mazraoui kesulitan menyesuaikan diri dengan peran barunya dan Manchester United gagal meraih kemenangan di Istanbul. Keputusan ini memicu kritik tajam, termasuk dari Stephen Warnock.
Dia menyatakan bahwa memainkan Mazraoui di posisi yang tidak sesuai dapat dianggap sebagai cara Ten Hag untuk memberi sinyal kepada manajemen Manchester United bahwa ia tidak lagi cocok untuk mengelola tim.
Komentar Stephen Warnock
Stephen Warnock, dalam wawancara di Sky Sports, memberikan pandangannya terkait pilihan taktik Ten Hag yang dinilai tidak masuk akal.
Menurutnya, memainkan pemain di luar posisi aslinya dapat diartikan sebagai isyarat dari Ten Hag untuk dipecat.
“Ketika Mazraoui dimainkan di posisi nomor 10, saya melihat keputusan ini dan berpikir, apakah manajemen klub tidak memahami maksud di baliknya?” ujar Warnock.
“Tidak mungkin seorang manajer yang masih memiliki kendali penuh memainkan seorang bek sebagai gelandang serang. Ini seperti sinyal bahwa Ten Hag ingin pergi.”
Warnock juga menyebut bahwa tindakan ini mencerminkan kemungkinan hilangnya kendali Ten Hag terhadap ruang ganti.
“Memainkan bek kanan atau bek kiri sebagai playmaker adalah keputusan yang aneh. Ini menunjukkan adanya masalah dalam hubungan antara manajer dan pemain,” jelas Warnock lebih lanjut.
Dia menambahkan bahwa indikasi tersebut bisa menjadi tanda adanya ketidaksepakatan atau bahkan hilangnya kepercayaan antara Ten Hag dan timnya.
Kehilangan Dukungan dari Ruang Ganti
Tidak hanya soal taktik, ada laporan yang menyebutkan bahwa Ten Hag mulai kehilangan dukungan dari ruang ganti.
Beberapa pemain dilaporkan tidak puas dengan gaya manajemen Ten Hag yang cenderung tegas dan memiliki pendekatan disiplin yang ketat.
Gaya kepemimpinan ini kadang dianggap terlalu keras, terutama saat tim mengalami performa buruk atau kalah.
Dalam situasi ini, hubungan antara manajer dan pemain menjadi krusial. Gesekan yang terjadi antara Ten Hag dan para pemain tampaknya turut mempengaruhi kinerja tim secara keseluruhan.
Kekalahan dari West Ham di Liga Inggris menjadi puncak dari serangkaian hasil buruk Manchester United di bawah arahan Ten Hag.
Rentetan hasil negatif ini tidak hanya memperburuk posisi tim di klasemen tetapi juga mempertegas masalah internal yang ada.