Turunminum.id – Chelsea terus menunjukkan agresivitasnya di bursa transfer musim panas 2024.
Baru-baru ini, The Blues dilaporkan berhasil mengamankan tanda tangan Joao Felix, meski pengumuman resminya masih dinanti.
Kedatangan Dari Felix
Kabar kedatangan Felix tentu disambut baik oleh para penggemar, namun di sisi lain, terdapat persoalan besar yang tak bisa diabaikan.
Kebijakan transfer Chelsea dalam dua tahun terakhir kerap kali dipertanyakan, karena dianggap aneh dan membingungkan.
Saat ini, Chelsea memiliki total 43 pemain dalam skuad utama mereka. Dengan skuad yang begitu padat.
Sudah jelas bahwa klub harus melakukan pemangkasan besar-besaran sebelum memasuki 1 September 2024, sesuai dengan regulasi yang ada.
Namun, di tengah situasi tersebut, Chelsea justru kembali mendatangkan pemain baru, yaitu Joao Felix.
Yang otomatis akan menambah jumlah pemain dalam skuad utama akan menjadi 44 orang.
Situasi ini tentu menimbulkan tanda tanya besar, baik dari kalangan analis sepak bola maupun penggemar.
Jamie Carragher, seorang analis sepak bola yang juga mantan pemain Liverpool, turut memberikan pandangannya terkait situasi ini.
Pergerakan Chelsea Pada Musim Panas
Menurutnya, pergerakan Chelsea di bursa transfer musim panas ini terlihat sangat aneh dan mengundang banyak pertanyaan.
Meskipun Chelsea mampu mengeluarkan dana besar untuk memboyong pemain, fakta bahwa mereka memiliki 43 pemain dalam skuad utama adalah indikasi buruknya perencanaan klub.
“Chelsea harus berhenti membeli pemain, dan para pemain sebaiknya berpikir dua kali sebelum memutuskan bergabung dengan Chelsea,” ujar Carragher.
“Jika saya berada di posisi pemain, saya tentu akan bertanya-tanya mengenai keputusan ini.”
“Satu-satunya alasan logis untuk bergabung dengan Chelsea adalah jika agen Anda mengatakan: ‘Kita mendapatkan kontrak tujuh tahun dengan nilai besar’.”
“Namun, dari sudut pandang karier, situasi di Chelsea saat ini sangat tidak ideal.”
Tempati Posisi Yang Sama
Carragher juga menyoroti banyaknya pemain Chelsea yang menempati posisi yang sama. Sebagai contoh, untuk posisi penjaga gawang saja, Chelsea memiliki enam pemain berbeda.
Jumlah tersebut jelas berlebihan dan mencerminkan tidak adanya perencanaan yang matang dalam perekrutan pemain.
“Saat ini, Chelsea bukanlah tim muda yang menarik untuk diikuti. Mereka memang baru saja merekrut Joao Felix, tetapi pertanyaannya adalah, di mana dia akan bermain?.”
“Chelsea juga baru mendatangkan Pedro Neto pekan lalu, namun bagaimana ia bisa bersaing dengan pemain seperti Cole Palmer yang sudah ada di posisi yang sama?” tutur Carragher.
Kebijakan transfer Chelsea dalam beberapa tahun terakhir memang cukup membingungkan.
Klub yang dikenal dengan ambisi besarnya ini justru terlihat tidak konsisten dalam membangun skuad yang kompetitif.
Perkuat Posisi Tambahan Pemain
Alih-alih fokus memperkuat posisi yang memang membutuhkan tambahan pemain, Chelsea malah terkesan asal membeli pemain tanpa mempertimbangkan kebutuhan skuad secara keseluruhan.
Selain itu, kebijakan klub yang kerap kali memberikan kontrak jangka panjang kepada pemain baru juga menjadi sorotan.
Kontrak-kontrak panjang tersebut tentu menguntungkan pemain secara finansial, namun dari sudut pandang manajemen tim, hal ini bisa menjadi bumerang.
Pasalnya, jika pemain yang bersangkutan tidak tampil sesuai ekspektasi, klub akan kesulitan untuk menjual atau meminjamkan pemain tersebut ke klub lain.
Situasi di Chelsea saat ini membuat banyak pihak, termasuk para penggemar, merasa bingung dengan arah yang diambil oleh klub.
Alih-alih fokus pada perbaikan performa tim dan pembangunan skuad yang solid, Chelsea justru terus melakukan pembelian pemain secara masif.