Turunminum.id – VAR kembali menjadi perdebatan setelah tidak melakukan tindakan atas insiden pemukulan yang dilakukan oleh Carlos Vinicius terhadap Thiago Silva saat Chelsea mengalahkan Fulham 2-0.
Chelsea berhasil meraih kemenangan 2-0 dalam pertandingan derbi London barat melawan Fulham di Craven Cottage, Selasa, 3 Oktober 2023, dini hari WIB.
Kemenangan tersebut diperoleh berkat gol dari Mykhailo Mudryk dan Armando Broja. Namun, tuan rumah beruntung bisa menyelesaikan pertandingan dengan 11 pemain di lapangan setelah tayangan ulang menunjukkan bahwa Carlos Vinicius melakukan tindakan kasar terhadap Thiago Silva dengan menggunakan gerakan mirip karate hingga bek veteran Brasil tersebut jatuh tersungkur di penghujung babak kedua.
Baca juga: Soal Gol Luis Diaz yang Dianulir, Virgi van Dijk: VAR Seharusnya Jelas
Keputusan VAR untuk tidak mengkaji kembali insiden tersebut memicu reaksi kekesalan dari komedian dan penggemar Chelsea, Omid Djalili. Ia menuding Carlos Vinicius melakukan “penyerangan” terhadap bek veteran Brasil tersebut.
Djalili juga membagikan klip video insiden tersebut di Twitter dengan komentar jenaka.
“VAR memeriksa dugaan penyerangan terhadap Thiago Silva, yang bisa membuat Anda dipenjara pada Jumat malam di pusat kota Inggris. Pemeriksaan selesai. Tak ada tindakan diberikan.”
“Mungkin petugas VAR sibuk menonton sesuatu yang lain… sungguh mengherankan,” tambahnya dengan nada kesal.
Thiago Silva juga menanggapi insiden tersebut melalui Instagram Story-nya.
“Bahkan di UFC, pukulan seperti ini tidak diperbolehkan!! Tapi di sini, sepertinya tidak apa-apa.”
Keefektifan VAR menjadi sorotan setelah Liverpool mengalami kekalahan dari Tottenham pada akhir pekan sebelumnya, di mana ofisial pertandingan salah membatalkan gol yang dicetak oleh Luis Diaz.
Badan wasit sepak bola Inggris, PGMOL, telah mengakui kesalahan tersebut dan meminta maaf. Namun, Liverpool merespons dengan pernyataan tegas bahwa perlu ada “tindakan lebih lanjut” dan “solusi” karena “integritas dalam olahraga telah terganggu.”
Hal ini mengundang pertanyaan apakah VAR perlu direvisi atau bahkan dihapuskan.***