Turunminum.id – Direktur Teknik Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Indra Sjafri bersama 24 Technical Leaders dunia mempelajari lebih lanjut terakit pendekatan Jepang dalam mencapai keunggulan sepak bola dunia.
Terhitung sejak 4-9 Desember 2023 FIFA Technical Leadership Diploma itu berlangsung di Chiba, Jepang.
Selama workshop 6 hari di Jepang, Indra Sjafri fokus mengeksplorasi ‘Kaizen’, prinsip perbaikan secara berkelanjutan, meliputi kunjungan belajar ke Toyota, Sumo Training Stables, dan Federasi Sepak Bola Jepang.
Baca Juga: Profil Marcelo Rospide Pelatih Persik Pemutus Rekor Persib
“Dalam menghadapi tantangan sepakbola secara global, PSSI terus melakukan transformasi di berbagai bidang, termasuk peningkatan kapasitas leaders di bidang Teknik” Terang Ketum PSSI Erick Thohir
FIFA serius gandeng sepak bola Indonesia
Rupanya federasi sepak bola dunia tengah serius mensuport perbaikan sepak bola Indonesia. terbukti dari undangan istimewa yang diberikan FIFA kepada Indra Sjafri
“FIFA benar-benar serius mendukung transformasi sepakbola Indonesia, salah satunya dengan memilih Indoneisa menjadi salah satu peserta untuk kegiatan Technical Leadership Diploma” sambungnya
Kepala Technical Leader FIFA, Jamie Houchen bahkan menyambut hangat kehadiran Indra Sjafti pada workshop 6 hari yang berlangsung di Jepang.
“Kami sangat senang menyambut Indra Sjafri di blok kedua Technically Leadership Diploma kami yang baru saja diadakan” ujar Jamie Houchen
Penunjukkan Jepang menjadi lokasi Technical Leadership Diploma untuk blok kedua Diploma, dilatar belakangi oleh prestasi tim Samurai Biru di sepak bola dunia.
Baca Juga: PSSI Utus Wasit Jepang Futoshi Nakamura dan Yusuke Araki Pimpin Liga Pekan ke-22
“Perencanaan jangka panjang dan Total Quality Management Jepang memungkinkan seluruh peserta untuk melihat seperti apa keunggulan dalam konteks yang berbeda” sambungnya
Lebih lanjut, keikut sertaan 25 Technical Leaders dunia diharapkan berdampak positif untuk federasi masing-masing.
“Yang paling penting, ada banyak perencanaan dan pertimbangan menyeluruh dalam mentransfer pelajaran ini kembali ke asosiasi mereka masing-masing.”