Turunminum.id – Presiden UEFA, Aleksandar Ceferin secara tegas menolak klub dari Arab Saudi bermain di Liga Champions Eropa. Ia juga menegaskan, hanya klub-klub Eropa yang bisa berpartisipasi di Liga Champions.
Seperti yang kita pantau, sempat muncul wacana memasukkan klub-klub Liga Arab Saudi ke Liga Champions Eropa mulai musim depan. Hal ini dikarenakan, sejumlah klub di Negeri Petro Dollar kini diperkuat bintang-bintang Eropa seperti Ronaldo, Sadio Mane, Neymar Jr, hingga Karim Benzema.
Chief Operating Officer SPL (Liga Arab Saudi), Carlo Nohra, juga pernah mengungkapkan ide menarik. Ia menyebut pihaknya terbuka dengan segala ide untuk memajukan liga, salah satunya ikut serta ke UEFA Champions League, alih-alih Liga Champions Asia garapan AFC.
“Kami berusaha menjadi berbeda. Jadi, segala perubahan atau peningkatan yang bisa diperkenalkan di liga ini, akan disambut baik,” ucap Nohra seperti dikutip dari Goal International.
Menanggapi ide itu, Ceferin secara tegas menyebut Liga Champions, Liga Eropa, dan Conference League garapan UEFA eksklusif milik klub-klub yang beredar di Eropa.
Baca juga: Rasmi Gabung Al Hilal, Segini Perbandingan Gaji Neymar Jr dengan Cristiano Ronaldo di Arab Saudi
“Sebuah media bicara soal hal ini (memasukkan klub-klub Arab Saudi ke UCL) tanpa bertanya kepada kami. Hanya klub-klub Eropa yang bisa berpartisipasi di Liga Champions, Liga Eropa, dan Conference League,” tegas Ceferin, dilansir dari Goal International, Jumat (1/9/2023).
Lebih lanjut, Ceferin juga menampik ada wacana menggelar laga final Liga Champions di luar Eropa, seperti Amerika Serikat (AS). Kembali, Ceferin menegaskan UEFA Champions League sudah eksklusif milik Eropa.
“Hanya federasi negara-negara Eropa yang bisa mengajukan diri sebagai lokasi final, bahkan klub tidak bisa. Kami harus mengubah semua aturan (jika seperti itu), dan kami tidak menghendakinya,” tukas Ceferin.
Pria asal Slovenia itu juga tidak menganggap hijrahnya bintang-bintang Eropa ke Arab Saudi sebagai sebuah ancaman baru. Sebab, hal serupa pernah terjadi belum lama ini dengan Liga Super China, dan Eropa ternyata tetap menjadi kiblat sepakbola.
“Itu bukan ancaman. Kami melihat pendekatan serupa di China yang membeli banyak pemain di penghujung kariernya, dengan menawarkan uang yang banyak. Saya tidak yakin pemain yang sedang dalam puncak kariernya, akan pergi ke Arab Saudi,” tandasnya.
E