Turunminum.id – Exco PSSI, Arya Sinulingga mengatakan klub-klub menolak wacana sanksi pengurangan poin akibat ulah suporter. Pasalnya sanksi tersebut bisa jadi celah untuk ‘agenda susupan’.
Berdasarkan data Football Institute, subyek yang paling sering bikin berulah dan menyebabkan hukuman dan sanksi bagi klub adalah suporter. ‘Kekacauan’ tersebut mencapai 34,2 persen.
Adapun jenis pelanggaran yang paling sering dilakukan di Liga 1 musim laly adalah suporter away yang berada diangka 38,1 persen.
Baca Juga: Latihan Perdana Timnas U-19 di Surabaya, Indra Sjafri Akan Coret 5 Pemain
Agar memberikan efek jera, ada wacana untuk menerapkan sanksi pengurangan poin bagi klub yang tak bisa mengatur suporternya.
Namun, sanski pengurangan poin dinilai merugikan peserta kompetisi karena rawan ada agenda susupan. Klub lebih memilih membayar denda.
“Gimana kalau pengurangan poin? tetapi ternyata keberatan semua klubnya, takutnya ketika masa kritis di penentuan gelar juara atau degradasi, tiba-tiba ada yang menyusuplkan sesuatu ke dalam klub, jadi bentrok, lalu pengurngan poin. Klub-klub lebih khawatir pengurangan poin daripada denda,” ujar Exco PSSI, Arya Sinulingga.
Baca Juga: Eks Timnas U-23, Tood Ferre Resmi Gabung PSBS Biak