Turunminum.id – Arya Sinulingga, perwakilan resmi dari PSSI, akhirnya angkat bicara mengenai kabar yang beredar tentang belum dibayarnya tagihan penggunaan Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) oleh PSSI.
Dalam pernyataannya, Arya mengungkapkan bahwa pihaknya baru mengetahui masalah ini melalui pemberitaan media.
Terkejut Mendengar Tagihan Belum Dibayar
Serta menyatakan rasa terkejutnya atas bagaimana hal tersebut bisa menjadi isu yang ramai diperbincangkan oleh publik.
“Kami baru saja mendapat informasi ini dari berita tadi. Kok bisa ya, sampai jadi berita seperti itu?.”
“Kenapa? Karena faktanya, tagihan tersebut baru dikirim pada 13 Agustus yang lalu, dua hari yang lalu.”
“Dan di dalamnya tertulis bahwa batas akhir pembayaran adalah 10 hari setelah tanggal penagihan,” ungkap Arya pada Kamis (15/8).
Arya menekankan bahwa batas waktu pembayaran yang tertera dalam tagihan tersebut masih pada tanggal 23 Agustus 2024.
Sehingga ia merasa bingung mengapa Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Surabaya sudah mengangkat masalah ini ke publik.
“Batas waktu pembayaran masih 23 Agustus, tapi kok sudah ramai diperbincangkan oleh Dispora Surabaya,” tambahnya.
Tagihan Dua Kali Lipat Lebih Mahal
Lebih lanjut, Arya juga menyatakan keheranannya terkait jumlah tagihan yang disebut-sebut hampir dua kali lipat lebih mahal dibandingkan saat pertandingan terakhir melawan Turkmenistan.
Mengingat bahwa Stadion Gelora Bung Tomo digunakan berulang kali untuk ajang AFF yang berlangsung cukup lama.
Arya Sinulingga menganggap wajar jika PSSI meminta diskon atas penggunaan stadion tersebut.
“Jika hanya sekali pemakaian, mungkin tidak masalah, tetapi karena stadion digunakan berkali-kali dalam ajang AFF yang panjang, wajar saja jika kami meminta diskon,” jelas Arya.
Berikan Diskon 30 Persen Dari Harga Normal
Sebagai perbandingan, Arya menyebutkan bahwa saat penyelenggaraan AFF U-16 di Solo, Wali Kota Gibran Rakabuming Raka memberikan diskon hingga 30 persen dari harga normal sebagai bentuk dukungan kepada PSSI.
Arya berharap agar hal serupa dapat diterapkan di Surabaya, mengingat pentingnya dukungan dari pemerintah daerah dalam mendukung kesuksesan ajang sepak bola nasional.
Arya juga menekankan bahwa PSSI berkomitmen untuk menyelesaikan pembayaran sesuai dengan tagihan yang diberikan, meskipun jumlahnya lebih tinggi daripada biasanya.
Tidak Terburu-buru Mengambil Tindakan
Dia meminta agar Dispora Surabaya tidak terburu-buru membuat pernyataan yang dapat memicu kontroversi di tengah masyarakat.
“Kami akan memenuhi kewajiban kami dan membayar tagihan tersebut, meskipun harganya dua kali lipat lebih mahal. Jadi, kepada Dispora Surabaya, harap bersabar,” pungkas Arya.
Isu ini menjadi perhatian publik setelah adanya pemberitaan yang menyebutkan bahwa PSSI belum membayar tagihan penggunaan Stadion Gelora Bung Tomo.
Publik kemudian menyoroti tindakan Dispora Surabaya yang mengungkapkan hal ini ke media, padahal batas akhir pembayaran belum jatuh tempo.
Pernyataan Arya Sinulingga ini diharapkan dapat menenangkan situasi dan memberikan penjelasan yang jelas kepada masyarakat mengenai posisi PSSI terkait pembayaran penggunaan Stadion Gelora Bung Tomo.
Komitmen Penuh Dari PSSI Penuhi Aturan
PSSI tetap berkomitmen untuk memenuhi kewajibannya sesuai dengan aturan yang berlaku.
Dan berharap agar permasalahan ini dapat diselesaikan dengan baik melalui komunikasi yang lebih efektif antara PSSI dan Dispora Surabaya.
Kejadian ini juga menjadi sorotan bagi publik mengenai transparansi dan kerja sama antara instansi pemerintah dan organisasi olahraga seperti PSSI.
Diskon penggunaan fasilitas publik seperti stadion menjadi salah satu bentuk dukungan pemerintah daerah terhadap kegiatan olahraga nasional.
Dengan adanya diskon, biaya operasional penyelenggaraan ajang olahraga dapat ditekan, sehingga memungkinkan federasi olahraga.
Seperti PSSI untuk lebih fokus pada pengembangan prestasi dan peningkatan kualitas pertandingan.