Turunminum.id – Wakil Presiden Presiden (Wapres) Indonesia, Ma’ruf Amin minta Satgas Independen Mafia Bola dan Satgas Mafia Bola Kepolisian agar menindak tegas mafia bola di Tanah Air hingga ke akar-akarnya.
Hal ini disampaikan orang nomor dua di Indonesia itu saat menggelar pertemuan dengan Satgas Independen dan Satgas Anti Mafia Bola Kepolisian hari ini di Kediaman Resminya Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat.
Diketahui, Satgas Independen diwakili oleh Najwa Shihab, Ardan Pradana dan Akmal Marhali. Sedangkan Satgas Anti Mafia Bola Kepolisian dipimpin langsung Kasatgas yang juga Wakabareskrim Irjen Pol Asep Edi Suheri, Sakasatgas Brigjen Pol Himawan Bayu Aji dan Divisi Siber Polri Kombes Pol Rizki Agung Prakoso.
Kasatgas Irjen Pol Asep Edi Suheri dalam kesempatannya menyampaikan laporan bahwa sejauh ini sudah ditetapkan delapan tersangka.
Kedepan tersangka itu berinisial K selaku LO wasit dan A selaku kurir pengantar uang. Lalu, M selaku wasit tengah, E selaku asisten wasit 1, R selaku asisten wasit dua dan A selaku wasit cadangan. Dua lagi adalah VW yang merupakan eks pemilik salah satu klub sepakbola, dan DR salah satu pengurus klub Y.
DR melakukan penyuapan untuk memenangkan klub Y agar dapat masuk atau maju ke Liga 1. Sementara VW berperan aktif sebagai pelobi wasit.
Lebih lanjut, Asep mengatakan pihaknya akan terus melanjutkan penyelidikan terhadap kasus tersebut. Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Ma’ruf Amin yang telah mendukung penuh pemberantasan mafia bola di Tanah Air.
“Dari delapan tersangka ini kasusnya akan kita kembangkan dengan terus dilakukan penyidikan dan penyelidikan. Terima kasih kepada Pak Wapres yang sangat peduli terhadap sepakbola Indonesia. Kami akan terus bekerja cepat, tepat, dan akurat untuk melakukan bersih-bersih dari praktik kotor di sepakbola Indonesia,” kata Irjen Pol Asep Edi Suheri.
Ma’ruf Amin dalam kesempatannya mengaku sangat mengapresiasi dibentuknya Satgas Anti Mafia Bola. Wapres yang juga penggemar sepakbola dam waktu saat menjadi santri dijuluki Striker Tebu Ireng menjelaskan bahwa sudah lama masyarakat menginginkan sepakbola kita punya prestasi yang luar biasa.
“Dulu, kita dijuluki sebagai Brasilnya Asia. Di era Ramang, Andjas Asmara, Junaidi Abdillah, Iswadi Idris, Abdul Kadir dan Risdianto. Kita bisa tahan Korea Selatan, bahkan menang. Sekarang prestasi Korea Selatan sudah mendunia, kita masih berkubang masalah. Karena ada masalah nonteknis yang dibiarkan. Pengaturan skor, suap, dan perjudian,” kata Wapres membuka cerita.
Wapres senang dengan hadirnya Satgas Anti Mafia Bola untuk membersihkan sepakbola Indonesia dari praktek kotor. Ia pun meminta agar Satgas lebih bekerja ekstra keras, karena mafia bola sudah mengakar.
“Jadi, harus ditindak tegas sampai akar-akarnya. Jangan ada toleransi. Baik itu pemain, pengurus, wasit, bahkan bandar-bandarnya harus dibersihkan. Jangan sampai mafia tidak habis-habis karena akan menghambat kemajuan dan prestasi sepakbola kita,” kata Wapres.
“Sekali lagi saya dukung dan lakukan tindakan tegas baik dalam lingkup football family maupun hukum negara. Insya Allah sepakbola kita ke depan bisa berprestasi dengan terlebih dulu dilakukan bersih-bersih,” kata Wapres.