Turunminum.id – Persis Solo menggelar diskusi dengan suporter setianya di Persis Store Manahan, Minggu (28/7). Ada hal positif yang diungkap kapten tim, Rian Miziar, tentang suasana baru di skuat Laskar Sambernyawa.
Persis Solo menggelar diskusi rutin dengan suporter menjelang bergulirnya kompetisi Liga 1 2024-2025. Agenda ini juga hanya berjarak tiga hari menuju babak semifinal Piala Presiden 2024 melawan Arema FC.
Persis Solo menghadirkan Milomir Seslija selaku pelatih kepala serta sang kapten tim, Rian Miziar. Ada pula perwakilan dari manajemen dan panitia pertandingan kandang Persis Solo.
Perwakilan suporter dipersilakan untuk bertanya kepada narasumber yang dihadirkan Persis Solo. Milo dan Rian pun menjelaskan dengan detail apa yang dimau suporter Persis Solo.
Salah satu hal positif yang diungkapkan Rian Miziar adalah kehadiran para pemain asing baru. Menatap kompetisi Liga 1 2024-2025, Persis Solo resmi mendatangkan lima pemain asing baru.
Menariknya, tujuh pemain tersebut berasal dari tujuh negara yang berbeda. Ada Mali, Jepang, Swiss, Uruguay, Argentina, Brasil dan blasteran Jerman-Brasil.
“Mereka lebih mau beradapatasi, lebih mau menerima. Maksudnya, mereka yang mau beradaptasi, bukan kita yang lama di klub yang beradaptasi sama dia. Ketika dia punya sesuatu, saya sudah bilang, ini budayanya beda, kamu harus bisa menempatkan diri,” kata Rian Miziar.
Rian Miziar pun membuka salah satu momen ketika Karim Rossi menginginkan sarung setelah melihatnya salat. Kebetulan, Karim Rossi juga seorang muslim, sama seperti Rian.
Karim Rossi pun merasa terharu setelah diberikan sarung untuk membantunya beribadah. Ini menjadi momen pertama Karim Rossi diberikan sarung oleh rekan setimnya selama berkarier sebagai profesional.
“Saya sudah bilang kepada semua pemain baru, ‘kalau menginginkan sesuatu, bilang sama saya, saya akan bantu’,” tutur Rian Miziar.
Kebersamaan selama berada di Kota Bandung juga membantu tim semakin padu. Apalagi kombinasi pemain lawas dan baru ini berbuah tiket ke babak semifinal Piala Presiden 2024.
“Beberapa hari di Bandung, walaupun mereka baru datang, saya pikir adaptasinya berjalan baik. Apalagi sesama asing sudah menemukan chemistry,” jelas Rian Miziar.
Dalam agenda ini, ada satu momen ketika Milo menarik perwakilan suporter untuk berdiri. Milo melakukan itu setelah perwakilan suporter “mengharamkan” Persis Solo kalah di kandang dari PSIS Semarang, Arema FC, Persib Bandung dan Persita Tangerang.
Milo meminta suporter tersebut untuk meninjunya dua kali. Lalu, Milo dengan cepat membalasnya dengan melayangkan tinjuan tiga kali.
“Itu yang kita lakukan melawan Persib Bandung. Mereka bisa memukul dua kali, kita balas tiga kali,” kata Milo yang kemudian disambut dengan tepuk tangan para suporter.
Diskusi suporter Persis Solo dengan pelatih, pemain serta manajemen ini berjalan dua jam. Sesi diakhiri dengan foto bersama antara perwakilan Persis Solo dengan para suporter.