Ketua Umum PSSI Erick Thohir perintahkan sekretaris jenderal (Sekjen) PSSI untuk membuka semua data keuangan PSSI pasca tim auditor firma keuangan Ernst & Young (EY) mendatangi kantor PSSI pada Rabu (26/4/2025) pagi.
Tim Firma Ernst & Young (EY) Telah Datangi Kantor PSSI
Pada Rabu pagi tadi, tiga tim auditor EY telah mendatangi kantor PSSI untuk melakukan langkah awal penjajakan rencana pelaksanaan audit forensik atas pencatatan keuangan PSSI. Sesampainya di kantor PSSI, mereka langsung menggali informasi awal dari manajer keuangan PSSI.
“Ini bukti saya serius ingin bersih-bersih, baik PSSI maupun di liga. Di tahap awal ini, kita ke PSSI dulu, karena sebagai induk organisasi bisa ditelusuri mulai dari aturan, kebijakan, hubungan antar lembaga, misalnya dengan PT LIB, bentuk-bentuk kerja sama hingga struktur keuangan,” kata Erick seperti dikutip dari laman resmi PSSI, Rabu (26/4/2023).
“Saya sudah perintahkan Sekjen (Sekretaris Jenderal) agar bagian keuangan PSSI membuka semua data, supaya transparan dan bisa diaudit secara maksimal,” tambahnya.
Erick Thohir Tunjuk Ernst & Young (EY) untuk Melakukan Audit Forensik Keuangan PSSI
Seperti diberitakan sebelumnya, pada Jumat (24/4/2023) lalu Erick Thohir menunjuk salah satu firma ternama yakni Ernst & Young (EY) untuk melakukan audit forensik keuangan PSSI. Pada hari itu juga, kedua belah pihak telah saling tanda tangan kesepakatan.
Pada pertemuan awal, pihak auditor langsung meminta data-data yang mencakup badan hukum, struktur organisasi PSSI, laporan keuangan dari tahun 2017 sampai 2023, transaksi keuangan, sistem akuntansi yang digunakan, alokasi penggunaan sumber dana dari AFC dan FIFA, serta hubungan kerja sama dengan operator Liga 1 dan Liga 2 yakni PT Liga Indonesia Baru (PT LIB).
“Seperti yang saya bilang kemarin, audit ini krusial agar ada kejelasan dan perbaikan dari pengelolaan keuangan pada seluruh pemangku kepentingan persepak bolaan Indonesia,” ujar Erick.
“Sepak bola ini milik rakyat. Kami yang ditugaskan untuk membersihkan mesti ambil sikap untuk terbuka agar bisa dipertanggungjawabkan. Saya tidak ingin ada yang saling menyalahkan atau menjatuhkan,” tutur sosok yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN itu.