Joel Cornelli Bandingkan dengan Liga Brasil
Cornelli memahami bahwa ekspektasi tinggi dari suporter dan manajemen menjadi salah satu faktor di balik cepatnya pergantian pelatih di Indonesia. Meski demikian, ia menganggap hal ini sebagai tantangan dan motivasi untuk memberikan yang terbaik bagi tim.
“Di Brasil, kalah dalam tiga pertandingan beruntun juga bisa membuat kursi pelatih goyah. Namun, itu biasanya terjadi ketika kompetisi sudah berjalan beberapa pekan,” tambah mantan asisten pelatih Corinthians ini.
Baca Juga: Bakal Tinjau Laporan Kontroversi Wasit Ahmed Al Kaf, AFC Krisis Wasit Berkualitas
Meski saat ini Arema FC berada di posisi 10 klasemen Liga 1, Cornelli merasa performa tim tidak mengecewakan. Terlebih, ia berhasil membawa Singo Edan meraih gelar Piala Presiden 2024 pada pra-musim.
Namun, Cornelli menyadari bahwa Arema FC dikenal sebagai klub yang sering mengganti pelatih. Musim lalu, klub ini bahkan mencopot tiga pelatih dalam satu musim.
Meskipun demikian, Cornelli mengaku tidak merasa tertekan dengan situasi tersebut dan berharap bisa bertahan hingga akhir musim.
Salah satu impiannya adalah merasakan atmosfer Stadion Kanjuruhan, markas Arema FC, yang saat ini masih dalam proses renovasi dan diperkirakan akan selesai pada akhir tahun 2024.