Turunminum.id – PSS Sleman kerja keras selama Liga 1 2024-2025 memasuki jeda FIFA Matchday. Lini belakang menjadi menjadi salah satu evaluasi penting sebelum bersua Borneo FC pada 12 September 2024.
PSS Sleman masih berada di dasar klasemen Liga 1 2024-2025. PSS Sleman mengalami tiga kekalahan beruntun hingga koleksi poin di klasemen masih minus tiga poin.
Rentetan kekalahan itu menghadirkan kritik keras dari suporter setianya. Maka, PSS Sleman memanfaatkan jeda kompetisi ini untuk mengevaluasi performa tim dalam tiga penampilan.
“Fokus utama yakni mengembalikan serta meningkatkan kepercayaan diri para pemain,” kata pelatih PSS Sleman, Wagner Lopes, Sabtu (31/8) pagi.
“Kami juga perlu memastikan mereka lebih bertanggungjawab pada tugasnya masing-masing di lapangan, baik pada sesi latihan maupun pertandingan,” lanjutnya.
Wagner Lopes menyoroti sistem bertahan PSS Sleman yang jauh dari kata sempurna. Apalagi PSS Sleman harus dijatuhi hukuman dua penalti dalam tiga pertandingan.

Mantan pemain Timnas Jepang pada Piala Dunia 1998 ini menilai penalti tersebut sebagai indikasi kelemahan di lini pertahanan dan ketidakdisiplinan pemain PSS Sleman yang perlu segera diperbaiki.
“Kami harus mewaspadai situasi yang dapat mengarah pada penalti dan memperkuat pertahanan di area tersebut juga menjadi prioritas. Sehingga kesalahan serupa tidak terulang lagi. Dengan pendekatan ini, tim dapat tampil lebih solid dan mengurangi risiko gol dari titik penalti,” jelasnya.
“Kami sudah dua kali mendapatkan hukuman penalti hanya dalam tiga pertandingan. Ini jelas menunjukkan ada yang salah dengan cara kami bertahan, terutama dalam situasi satu lawan satu,” lanjutnya.