Pelatih Dewa United U-18, Jalal Jalil, menanggapi soal utang PSSI senilai Rp2 miliar lebih kepada kompetisi Elite Pro Academy (EPA) 2022 yang terdiri dari kompetisi U-14, U-16, dan U-18. Ia menyebut PSSI tidak serius melakukan pembinaan terhadap usia dini.
Curhatan Pelatih Dewa United U-18 soal Utang PSSI
Jalal Jalil mengatakan, timnya telah memenuhi kewajiban dari PSSI. Namun, hingga berakhirnya kompetisi EPA, pihak belum mendapatkan uang apa pun dari PSSI.
Oleh karena itu, Jalal Jalil meminta agar tidak menuntut hak dari peserta kompetisi. Namun juga, harus juga memberikan hak kepada peserta dan penyelenggara kompetisi.
“Sampai akhir kompetisi, kami belum menerima uang apapun. Tapi, karena demi pembinaan dan motivasi para pemain, kami tetap bertanding,” ujar Jalal Jalil, Selasa (25/4/2023).
“Ini kan telah menjadi prosedur. Kompetisi usia dini mendapatkan subsidi. Saya tak mengatakan itu janji PSSI, tapi sudah ada aturannya. Misalnya kami mendapatkan kartu kuning atau merah, kami tetap membayar denda.”
“Kami memenuhi kewajiban. Kewajiban penyelenggara juga mesti diberikan, jangan hanya menuntut hak saja. Kompetisi ada regulasinya. Kami menjalankan administrasi misalnya sertifikat COVID-19 dan lain-lain,” jelasnya.
PSSI Dinilai Tidak Serius Melakukan Pembinaan Kompetisi Usia Dini
Dalam kesempatan yang sama, Jalal Jalil menilai PSSI tidak serius dalam melakukan pembinaan kompetisi usia dini. Padahal, menurutnya pembinaan usia dini itu perlu dilakukan demi kemajuan sepak bola Indonesia.
“Ini hanya menggugurkan kewajiban saja. Seharusnya di usia dini yang dituntut bukan hanya melaksanakan, tapi ujungnya prestasi buat mendukung timnas dalam beberapa tahun lagi,” imbuh Jalal Jalil.
“Setiap klub bertanding cuma tiga kali. Seolah hanya kejar tayang saja. Soal penunggakan ini, yang jelas memberatkan manajemen Dewa United secara finansial. Past klub nombok,” tuturnya.
PSSI Memiliki Utang Rp2 Miliar Kepada Penyelenggara EPA 2022/2023
Seperti diberitakan sebelumnya, Koordinator Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali menuturkan PSSI belum membayar biaya penyelenggaraan Elite Pro Academy (EPA) 2022/2023 yang terdiri dari kompetisi U-14, U-16, dan U-18. Padahal, PSSI disebut telah menerima uang sponsor senilai Rp8 miliar dari Mola TV.
“Sungguh ini memalukan dan memprihatinkan. Uang sponsor sudah dibayarkan, tapi hak-hak klub dan juga perugas kompetisi belum dibayarkan. Ini dzalim namanya,” kata Akmal, Senin (24/4/2023).
“Jumlah untuk match commisioner dan volunter memang tidak banyak. Bila ditotal Rp 355 juta. Tapi, bagi mereka ini jumlah besar. Apalagi sampai lebaran belum dibayarkan,” kata lanjut Akmal.
Rincian Utang PSSI Dalam Kompetisi EPA 2022-2023
Subsidi kepada klub peserta. Tiap tim harusnya mendapatkan Rp200 juta. Tapi, baru dibayarkan separuhnya. Jadi kurangnya Rp100 juta x 18 klub = Rp1.800.000.000.
Honor Match Commisioner perpertandingan Rp500 ribu x total jumlah pertandingan U18, U16, dan U14 yakni 230 pertandingan = Rp115.000.000
Honor volunter. Dari 20 orang x Rp300.000 per hari. Total selama 2 bulan dari akhir Juli 2023-September 2023 = Rp240.000.000.