Turunminum.id – Kedatangan skuad Persis Solo dengan kendaraan barracuda ke Stadion Indomilk Arena, Kabupaten Tangerang dinilai sebagai tekanan. Pelatih Persis Solo Leonardo Medina mempertanyakan kendaraan barracuda yang mengantarkan anak asuhnya ke dalam stadion.
Persis Solo kalah 1-2 saat bermain tandang kontra Persita Tangerang di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, Minggu (22/10/2023). Leonardo Medina menilai jalannya pertandingan panas dan tidak adil.
Laga yang mempertemukan Pendekar Cisadane dengan dengan Laskar Sambernyawa ini tidak berjalan secara kondusif, dikarena pendukung tuan rumah melakukan aksi yang merusak iklim sepakbola Indonesia yang sedang mengarah lebih baik.
Di tribun stadion penonton terlibat kericuhan, begitu juga di lapangan para pemain kedua kesebelasan tersulut emosi.
“Saya berbicara tentang seluruh pihak, baik penonton, staf pelatih, pemain dan juga tim secara keseluruhan. Kita bahkan datang ke sini dengan kendaraan barracuda. Tolong, kenapa harus seperti ini.”
Baca Juga: Leonardo Medina Kritisi Gol Bunuh Diri Alexis Messidoro Penyebab Kekalahan Persis Solo
Pelatih Persis Solo itu sangat menyayangkan aksi Laskar Cisadane yang tidak mencerminkan tuan rumah yang baik. Ia pun meminta seluruh pihak harus melakukan evaluasi agar kejadian seperti ini tak terulang.
Pemain Persis Solo Rian Miziar mengatakan keberangkatan dirinya dan tim menggunakan kendaraan barracuda sangat tidak bagus. Sejak awal, dirinya merasa mendapat tekanan lantaran warisan masa lalu.
“Dari awal kita seperti dibikin tekanan karena kejadian masa lalu yang terus dikhawatirkan, Ini justru bentuk terror buat kami secara tim,” ujarnya.
Rian Miziar menambahkan pemain lain pun bertanya-tanya ketika melakukan perjalanan ke stadion menggunakan barracuda. “Kenapa sampai seperti ini dan ini tidak boleh terjadi lagi. Tidak perlu ada lagi pemain datang dengan perlakuan seperti teroris” ujar Rian Miziar dilansir resmi Persis Solo
Perlakuan suporter tuan rumah memang sangat disayangkan sehingga pemain harus menngunakan barracuda. Padahal baik pemain Persis Solo maupun Persita Tangerang sama-sama datang ke lapangan untuk melakukan pertandingan bukan peperangan.
Baca juga: Kontroversi Wasit Soal Gol Witan di Kandang Persija Menjamu RANS Nusantara FC
“Pertandingan ini tentang mentalitas. Penonton bisa lihat sendiri, bagaimana pemain Persita berusaha menghabiskan waktu dengan tidur dan mendelay bola dalam waktu yang lama”
Rian Miziar juga membebrkan bagaimana pelatihnya yang selalu mengajarkan pasukan Laskar Sambernyawa untuk bermain sportif engan tidak membuang-buang waktu pertandingan.