Ketua Umum PSSI, Erick Thohir merespon soal pembatalan naturalisasi pemain keturunan Belanda, Justin Hubner. Ia mengatakan tidak sanggup memenuhi permintaan dari Justin Hubner itu.
PSSI Batalkan Proses Naturalisasi Justin Hubner
Erick mengatakan proses naturalisasi Justin Hubner untuk Timnas Indonesia U-20 bersama dua pemain lainnya, yaitu Rafael Struick dan Ivar Jenner, sudah memasuki beberapa tahapan akhir.
Bahkan, Erick mengaku proses naturalisasi telah mendapatkan persetujuan di Rapat Paripurna DPR pada akhir Maret 2023.
Namun, akibat adanya permintaan individu yang tidak dapat terpenuhi dari Justin Hubner, pihak PSSI tidak dapat melarang pembatalan proses naturalisasi tersebut.
Sementara dua pemain lainnya yakni, Rafael Struick dan Ivar Jenner proses naturalisasinya masih terus berlanjut.
“Proses naturalisasi sudah jalan. Sudah disepakati belum? Sudah. Jadi kurang apa? Kami mendorong naturalisasi secara proses hukum dan sudah disetujui DPR,” ujar Erick saat sesi jumpa pers di GBK Arena, Rabu (19/4/2023).
“Sekarang, proses selanjutnya dari Kemenkopolhukam akan mengusulkan ke Bapak Presiden Jokowi. Kalau tiba-tiba ada individu yang berubah pikiran karena satu hal dan lainnya, saya tidak bisa melarang.”
“Terus, kenapa kita yang salah? Wong naturalisasi sudah jalan. Mungkin ada pemikiran kita tidak jadi menggelar Piala Dunia U-20 2023. Toh Hubner juga sudah dipanggil Timnas Belanda U-20,” kata Erick menambahkan.
Merah Putih Dulu, Baru Duit
Sebelum beredar isu bahwa Justin Hubner meminta bayaran sebesar 1 juta euro atau setara dengan Rp16 miliar kepada PSSI untuk tetap mengikuti prosedur menjadi Warga Negara Indonesia (WNI).
Namun, Erick mengaku tidak pernah menyebut nominal yang ditawarkan Justin Hubner. Namun, Erick menegaskan harus membela Merah Putih secara sungguh-sungguh baru bisa ngomong nominal.
“Atau mungkin ada hal-hal yang permintaannya tidak sesuai dengan aturan main kami. Mungkin. Saya tidak tahu. Saya tidak menuduh. Kenapa wartawan waktu itu pernah bicara nominal di kuping saya, saya bilang tidak pernah bilang,” tutur Erick Thohir.
“Kalau pegang Merah Putih, ya Merah Putihnya dulu. Bukan ini. Merah putihnya dulu,” imbuh Erick Thohir sambil memberikan gerak tangan jempol dan telunjuk digesek-gesek alias uang.
“Kalau memang tidak mau menjadi bagian dari Merah Putih, saya tidak bisa melarang. Lalu kalau ditanya kok prosesnya lama, penduduk Indonesia itu sekitar 280 juta, tidak mudah melakukan naturalisasi,” tutup Erick Thohir.