Sanksi Berat Bagi Klub yang Terlibat
Satgas Antimafia Bola juga menunjukkan bahwa klub PSS Sleman dan Madura FC yang terlibat dalam kasus ini dapat dikenakan sanksi sesuai dengan regulasi PSSI.
PSS Sleman, sebagai klub Liga 1, bisa mendapat sanksi degradasi, sedangkan Madura FC, yang tidak terdaftar di Liga 3 Jatim 2023, masih belum jelas nasibnya.
Selain kasus match-fixing, Satgas Antimafia Bola Polri juga mengungkap kasus rumah judi online SBotop yang melibatkan empat tersangka.
Persikabo 1973, yang sebelumnya disponsori oleh SBotop, juga dapat terkena dampak dari kasus ini.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir menegaskan bahwa tindakan tegas akan diambil sesuai dengan aturan PSSI untuk menangani indikasi pelanggaran baik dari individu maupun klub.
“Mengenai status wasit, pemain, pemilik klub dan tentu individu-individu sesuai dengan aturan PSSI. Mereka sesuai kesepakatan dan keputusan dihukum seumur hidup tidak boleh di sepak bola,” ucap Erick Thohir dalam acara penandatanganan Nota Kesepahaman PSSI dengan Polri.
“Untuk klub sendiri mekanismenya ada di Komdis dan Exco, sama saya mengusulkan pengurangan poin dan hukuman lain. Supaya klub menjaga pertandingan sepak bola di Liga Indonesia bersih. Jadi konteks kami transparan dan tegas,” jelas Erick.***