Turunminum.id – Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (PT LIB), Ferry Paulus mengatakan klub liga 1 diizinkan dapat memakai 6 pemain asing di kompetisi Liga 1 musim 2023/2024. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas kompetisi Liga 1 Indonesia.
PSSI Ingin Meningkatkan Kualitas Liga 1
Ferry mengatakan PSSI ingin terus meningkatkan kualitas Liga 1 Indonesia. Oleh karena itu, dengan menambah kuota pemain asing untuk pemain klub Liga 1 merupakan sebuah hal yang keharusan.
“Kita kan mau naik kelas, jadi rasanya seperti yang kita inginkan, terutama Ketua umum PSSI. Sepak bola kita ini harus naik kelas. Kenaikan kelas ini salah satunya di liga. Tentunya seperti tetangga kita yang raningnya lebih baik di kompetisi,” kata Ferry di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta, Jumat (26/5/2023).
“Sekarang kita ranking 6 di asia tenggara, dulu kita pernah ranking 8 di asia. Jadi sudah tertinggal banget,” ucapnya.
“Makanya ranking kita tidak jauh, tetapi kalau kita bisa melakukan perubahan dengan baik, sistemnya baik, rasanya itu akan sangat berpengaruh,” jelas Ferry.
Kualitas Pemain Lokal dapat Meningkat Ketika Berhadapan dengan Pemain Asing
Mantan Direktur Olahraga Persija Jakarta itu meminta agar para pemain lokal bisa mendapat banyak pelajaran di Liga 1 nantinya.
Apalagi saat para pemain lokal mendapat perlawanan dari pemain-pemain asing yang memang bagus. Tentu saja kualitas pemain diyakini bakal mengalami peningkatan.
“dengan banyaknya mereka diharapkan kita banyak belajar, justru sisi kompetitifnya makin kuat,” ucap ferry.
“kalau dulu mungkin persaingannya cuma 60, sekarang bisa 90 atau bahkan 100 persenagar bisa dapat masuk tim,” tambahnya.
Tidak Ada Pembatas Pemain Asing saat Bertanding
Ferry menjelaskan, tidak ada pembatasan pemain Asing bagi klub yang sedang menjalani pertandingan. Ferry juga menegaskan bahwa enam pemain asing tersebut boleh tampil secara bersamaan di satu pertandingan.
“Eggak ada protes, bisa semunya, karena reglasi yang baru di AFC itu lima plus satu, yang satunya asia,” tutur Ferry Paulus.
“Kalau di kita kan lebih spesifik, yang satunya Asia Tenggara. Ini satu koloborasi yang baik dengan negara ASEAN,” pungkasnya.