Turunminum.id – Yoyok Sukawi, CEO PSIS Semarang, menjelaskan bahwa kepergian Wahyu Prasetyo, bek Timnas Indonesia yang kini menjadi bek lokal dengan kontrak termahal di Indonesia, adalah salah satu dari banyak keputusan strategis yang diambil klub.
Wahyu Prasetyo, yang akrab disapa Hulk, telah menarik perhatian banyak klub setelah penampilan gemilangnya di musim lalu, di mana ia tampil di 29 pertandingan dan menjadi starter di 28 di antaranya. Performa konsistennya juga telah membawa Hulk ke panggung internasional dengan Timnas Indonesia.
Baca Juga: Permintaan Khusus Erick Thorir kepada Timnas Indonesia Jelang Semifinal Piala AFF U-19 2024
Menurut Yoyok, kepergian Hulk sejalan dengan kebijakan baru yang diterapkan oleh PT Liga Indonesia Baru (LIB), yang mengharuskan setiap klub untuk memainkan setidaknya satu pemain U-22 sebagai starter selama minimal 45 menit.
“Ini memaksa kami untuk mempersiapkan pemain muda di semua posisi, sehingga kami siap menghadapi regulasi baru ini,” ujar Yoyok dalam sebuah wawancara di kanal YouTube resmi PSIS Semarang.
PSIS Semarang kini fokus pada pengembangan talenta muda, dengan memiliki pemain U-22 di setiap posisi.
“Kami harus beradaptasi dengan regulasi dan juga kenyataan bahwa memiliki banyak pemain senior bisa membatasi kesempatan bermain bagi mereka,” tambah Yoyok.