Turunminum.id – Federasi Internasional Asosiasi Pesepak Bola Internasional atau FIFPRO mendukung penuh atas perjuangan 29 pemain Kalteng Putra yang berjuang hak pembayaran gaji pada manajemen klub. FIFPRO menilai manajemen Kalteng Putra melakukan intimidasi pemain melalui jalur pidana.
Kalteng Putra merupakan klub sepak bola profesional yang bertarung di Liga kasta 2 Indonesia. Manajemen Kalteng Putra masih menunggak pembayaran gaji pemain yang berujung aksi mogok.
FIFPRO meminta Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menyelesaikan masalah tunggakan gaji pemain dan menghentikan praktik tersebut.
Aksi tunggakan gaji pemain ini memasuki babak baru. Para pemain yang memperjuangkan haknya mendapat tuntutan pidana dari manajemen karena menyebar masalah tersebut ke akun media sosial mereka.
FIFPRO berpendapat tindakan Kalteng Putra ini sangat mengecewakan dan tidak menghormati kontrak pemain. Perilaku tak bertanggung jawab Kalteng Putra bukan semata tidak membayar gaji pemain, akan tetapi memberi tekanan yang tidak semestinya kepada pemain melalui jalur pidana.
Baca juga: Daftar 8 Negara Lolos Perempatfinal Piala Asia 2023, Jepang hingga Korea Selatan
“Sangat mengecewakan bahwa kepemimpinan Kalteng Putra bukan hanya tidak menghormati kontrak pemain,” tulis FIFPRO di laman resminya.
Strategi ini telah digunakan sebelumnya di Indonesia dan telah disetujui oleh FIFA.