Respons PSSI
Dari EPA U-20, Persib Bandung di peringkat teratas tim yang paling banyak dihukum yakni 6 kali. Itu akibat ulah pemain dan official yang masing-masing melanggar 3 kali.
Sedangkan Dewa United jadi tim EPA U-18 yang sering dihukum. Subyek yang menyumbang pelanggaran terbanyak adalah pemain, sebanyak 4 kali.
Dari EPA U-16, Persebaya Surabaya jadi tim terbanyak yang bermasalah. Subyek yang melanggar adalah pemain sebanyak 7 kali.
Baca Juga: Arya Sinulingga Bongkar Target Shin Tae-yong di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Data Football Institute menjabarkan, subyek yang paling sering bikin ‘kekacauan’ adalah suporter hingga mencapai 34,2 persen. Dan jenis pelanggaran yang paling sering dilakukan adalah suporter away yang berada diangka 38,1 persen.
“Susah membantah data. Tapi, ini fakta-fakta yang sebenarnya. Ini masukan yang penting untuk kami. Paling tidak Football Institute memeberikan data dan pelanggaran semusim terakhir,” ujar Exco PSSI, Arya Sinulingga yang hadir dalam acara diskusi Football Institute, Selasa (9/7/2024) di Barito Mansion, Jakarta.
Baca Juga: Reaksi Marselino Ferdinan Soal Tambahan Pemain Keturunan di Timnas Indonesia
Sementara itu, founder Football Institute, Budi Setiawan menyebut kinerja Komdis PSSI harus ditingkatka. Karena, ada beberapa keputusan Komdis yang dinilai kurang pas.
“Ini jadi bagian evaluasi kompetisi musim lalu,” tutur Budi.
“Untuk Komdis PSSI, mereka itu ibaratkan Kapolri, Kepala BIN, dan Kepala Kejaksaan di PSSI. Ini bukan wajah Erick Thohir, ini wajah konsensus bersama Exco,” tuntasnya.
Baca Juga: Shin Tae-yong Belum Kembali, Begini Respons Bijak Exco PSSI Arya Sinulingga