Turunminum.id – PSM Makassar adalah salah satu klub sepak bola yang memiliki suporter fanatik. Bermarkas di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), klub ini hampir selalu berhasil menduduki posisi 10 besar klasemen Liga Indonesia.
PSM Makassar merupakan salah satu klub sepak bola Indonesia yang sejajar dengan klub-klub besar lainnya seperti Persebaya Surabaya, Persib Bandung, Persija Jakarta, Borneo FC, dan Madura United.
Prestasi PSM Makassar patut diperhitungkan. Pada gelaran Liga 1 2022-2023, PSM Makassar berhasil membuktikan diri sebagai juara.
Baca juga: Sejarah Berdiri Persebaya Surabaya, Daftar Pemain Legenda hingga Prestasi
Stadion Andi Mattalatta, dengan kapasitas 20.000 penonton, menjadi markas bagi PSM Makassar. Stadion ini sempat mengalami renovasi pada tahun 2015.
Klub ini telah mencatatkan prestasi yang gemilang dengan berhasil meraih gelar juara Liga Domestik sebanyak 7 kali, menyamai prestasi juara yang juga dimiliki oleh Persib Bandung.
Selain itu, PSM Makassar juga telah mengoleksi banyak prestasi lainnya. Salah satunya adalah saat berhasil menjadi juara Piala Indonesia pada musim 2018-2019.
Prestasi internasional juga pernah diraih oleh PSM Makassar, di mana klub ini telah berpartisipasi dalam Liga Champions Asia sebanyak 4 kali, yaitu pada tahun 1996-1997, 2000-2001, 2003-2004, dan 2023-2024.
Sejarah PSM Makassar
PSM Makassar memiliki sejarah panjang sebagai klub sepak bola tertua di Indonesia. Klub ini didirikan pada tanggal 2 November 1915 dengan nama Makassar Voetbal Bond (MVB).
Pada periode 1925-1940, MVB telah melakukan pertandingan dengan berbagai klub dari dalam dan luar negeri, termasuk klub dari Hongkong, Korea, dan Australia. Mereka bermain melawan klub seperti Quick, Excelcior, HBS, serta klub dari Sumatera, Borneo, dan Bali.
Perubahan nama menjadi PSM Makassar terjadi ketika MVB berusia 25 tahun. Pada masa itu, beberapa pemain Belanda dari MVB ditangkap dan pemain-pemain pribumi dijadikan Romusha serta sebagian di antaranya dikirim ke Myanmar. Akibatnya, aktivitas MVB benar-benar terhenti.
Kemudian, pada masa penjajahan Jepang, untuk mencari dukungan dari masyarakat setempat, Jepang mengubah nama-nama yang berasal dari Belanda menjadi dalam bahasa Indonesia. Salah satunya adalah MVB yang diubah menjadi PSM Makassar.
PSM Makassar Menjalin Hubungan dengan PSSI
Sebelum tahun 1950, PSM masih menjadi anggota VUVSI pada tahun 1949 dan 1950. PSM merupakan tim pertama dari luar Pulau Jawa yang berlaga dalam turnamen bentukan warga Belanda tersebut.
Setelah mendapatkan kemerdekaan, PSM semakin berkembang. Tahun 1950, klub ini mulai melakukan ekspansi ke Pulau Jawa dan menjalin hubungan dengan PSSI.
PSM juga mencetak bintang-bintang sepak bola berbakat, salah satunya adalah Ramang yang menjadi ikon klub dan terus diingat sebagai legenda sepak bola nasional. Ramang diakui oleh FIFA sebagai inspirator sepak bola Indonesia pada era 1950-an, menjadi pengakuan pertama yang diberikan kepada seorang pesepak bola Indonesia oleh federasi sepak bola dunia.
Tempat Munculnya Pemain Berbakat
PSM Makassar terkenal sebagai tempat lahirnya pemain-pemain muda berbakat yang kemudian menjadi bagian dari tim nasional Indonesia. Beberapa nama yang muncul dari Makassar antara lain Sunardi Arlan, Suardi Arlan, Noorsalam, Maulwi Saelan, Fattah Hidayat, Sahruna, Rasyid Dahlan, Faisal Yusuf, Ilyas Haddade, Santja Bachtiar, Harry Tjong, M. Basri, Suaeb Rizal, Andi Lala, Ronny Pattinasarany, dan masih banyak lagi.
Mereka mencuat dan berjaya pada era tahun 1950-1970-an. PSSI pernah memiliki tiga pemain belakang tangguh yang berasal dari PSM, yaitu Sunardi Arlan, Santja Bachtiar, dan Ilyas Haddade.
Gelar Juara dan Prestasi
Pada tahun 1957, PSM Makassar meraih gelar juara pertamanya dengan mengalahkan PSMS Medan di babak final. Kemenangan ini membawa PSM Makassar menjadi pesaing baru dalam persepakbolaan Indonesia.
PSM Makassar meraih gelar juara perserikatan sebanyak lima kali, yakni pada tahun 1957, 1959, 1965, 1966, dan 1992. Setelah berganti menjadi era Liga, PSM Makassar meraih gelar juara pada tahun 2000 dan 2023.
Selain itu, PSM Makassar juga berhasil memenangkan gelar juara Ho Chi Minh City Cup pada tahun 2001.
Keluar dari Liga Indonesia
Pada tahun 2010, PSM Makassar memutuskan untuk keluar dari Liga Indonesia dan bergabung dengan Liga Primer Indonesia. Namun, karena liga tersebut tidak mendapatkan persetujuan dari PSSI dan FIFA, akhirnya PSM Makassar kembali berlaga di Liga Indonesia pada tahun 2014 setelah lolos dari play-off unifikasi liga PSSI, yang pada musim 2015 berganti nama menjadi QNB League.
Suporter PSM Makassar
PSM Makassar memiliki beberapa kelompok suporter yang setia mendukung klub mereka, seperti Macz Man, Laskar Ayam Jantan (LAJ), Mappanyuki, Ikatan Suporter Makasar (ISM), Suporter Hasanuddin, Suporter Dealos, Suporter Reformasi, Komando, Suporter Bias, Suporter Kubis, Karebosi, Gunung Lokong, Suporter PKC (Pongtiku, Kalumpang, dan Cumi-cumi), Red Gank (Pattene), KVS, Zaiger, dan Antang Communitty.***