Turunminum.id – Rizky Ridho memiliki alasan tidak terlibat dalam keributan antar pemain dan offisal Timnas Indonesia dan Thailand di laga Final SEA Games Kamboja lalu. Kapten Timnas Indonesia mengaku tidak ingin terkena sanksi dari FIFA hingga mengganggu perkembangan kariernya di masa depan.
Dalam perkelahian besar yang melibat Timnas Indonesia dan Thailand, Ridho memang terlihat tidak terlibat. Dia tampak sibuk melerai rekan-rekannya dan sejumlah offisial Timnas Indonesia yang terprovokasi hingga terlibat keributan.
Pemain Persija Jakarta tersebut ternyata memilih untuk mengontrol emosinya saat terjadi perkelahian tersebut. Dia mengaku mampu meredam emosinya karena takut terkena sanksi FIFA karena laga yang dilakoni merupakan pertandingan internasional.
“Ya bisa kontrol emosi saja. Saya juga takut kalau sampai kena sanksi FIFA. Saya masih muda, karier saya masih panjang. Daripada kena kasus FIFA, ya saya lerai saja mereka,” kata Ridho.
Laga final yang sarat drama tersebut merupakan salah satu pengalaman penting dalam perjalanan kariernya ke depan. Apalagi menurut Ridho ia dan rekan-rekannya sempat merasa goyah setelah Thailand berhasil menyamakan kedudukan di detik-detik akhir babak kedua.
“Ya pengalamannya sangat senang karena bisa juara. Kalau untuk pertandingan kita sempat kaget bisa disamakan 2-2 setelah kita sempat unggul. Teman-teman sempak aga gimana aja, tetapi saya menyakinkan pemain bahwa kita bisa. Kita lebih baik dari mereka. Alhamdullilah kita bisa bawa medali emas,” ucapnya.
Begitu wasit meniup peluit tanda pertandingan usai, Ridho mengaku sangat terharu. Pasalnya dia dan rekan-rekannya bisa melepas dahaga emas cabang sepakbola di SEA Games yang sudah 32 tahun gagal di raih.
“Susah dijelaskan, karena gimana ya? Ya bisa juara, mecahin rekor. Bangga bisa juara,” ucapnya.
Diketahui, kericuhan antara Indonesia dan Thailand saat Final SEA Games terjadi sebanyak dua kali. Kejadian pertama berlangsung saat Timnas Thailand mencetak gol menyamakan kedudukan di babak kedua.
Kericuhan pertama tersebut dipicu karena sejumlah offisial dan pemain Thailand merayakan gol ke arah bench Timnas Indonesia yang memicu amarah para pemain dan offisial. Namun keributan tersebut berhasil diredam dan pertandingan dilanjutkan kembali.
Kericuhan kembali terjadi saat Indonesia berhasil kembali unggul 3-2 setelah Irfan Jauhari mencetak gol di babak perpanjangan waktu. Kericuhan ini juga membuat offisial dan pemain saling baku pukul hingga menyebabkan manajer Timnas Indonesia Sumardji yang berusaha melerai ikut terluka setelah dipukul offisial Thailand.
Wasit Keluarkan Empat Kartu Merah
Akibat kericuhan tersebut, wasit yang memimpin pertandingan kemudian memberikan tindakan tegas dengan mengeluarkan empat kartu merah. Tiga kartu merah diberikan kepada Thailand yang terdiri dari satu pemain dan dua offisial. Sementara itu satu kartu merah lainnya diberikan kepada pemain Indonesia.
Setelah situasi mereda, pertandingan kemudian kembali dilanjutkan oleh wasit. Indonesia kemudian berhasil menambah keunggulan dibabak perpanjangan dengan mencetak dua gol tambahan lagi hingga skor akhir menjadi 5-2.
Kemenangan tersebut membuat Indonesia mendapatkan medali emas di SEA Games Kamboja. Medali emas tersebut menjadi torehan manis setelah 32 tahun gagal meraih emas di cabang sepak bola.