Turunminum.id – Timnas U-22 Indonesia mencetak sejarah membawa pulang medali emas SEA Games 2023 setelah 32 tahun menanti. Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo memiliki catatan tersendiri terhadap momen Timnas U-22 Indonesia juara SEA Games 2023.
Tim Garuda Muda mengalahkan Thailand 5-2 di babak final SEA Games 2023 melalui perpanjangan waktu. Torehan medali emas ini diraih dalam laga menguras emosi dan tensi tinggi. Laga final ini sempat rusuh dengan insiden manajer Timnas Indonesia Kombes Sumardji dipukui ofisial Thailand.
Wasit mengeluarkan kartu merah terhadap ofisial Thailand serta dua kartu merah lainnya untuk dua pemain, yakni Timnas Indonesia Komang Teguh dan kiper Thailand Soponwit Rakyart.
Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo, melalui Staf Khusus Alvin Suryohadiprojo menilai kemenangan atas Thailand mempunyai arti yang tak terhingga untuk sepak bola Indonesia.
Catatan pertama, yakni Timnas Indonesia berhasil menghancurkan Thailand “Raja sepak bola SEA Games”. Thailand menjadi penguasa sepak bola di Asia Tenggara.
Catatan kedua, kemenangan ini menjadi titik balik dan sebuah kick off yang baru bagi sepakbola Indonesia.
“Kick off inilah yang harus jadi inisiasi seluruh komponen sepak bola Indonesia memulai lagi untuk mendorong kekuatannya dan pertumbuhannya ini di seluruh negeri,” kata Alvin dilansir Laman Kemenpora.
Alvin menambahkan Kemenpora menyadari pentingnya investasi dalam momentum kebangkitan ini untuk pembinaan sepak bola. Peningkatan infrastruktur olahraga, fasilitas pelatihan, namun lebih dari itu, yang esensial tidak boleh dilupakan adalah program pengembangan bakat yang terus diperkuat.
“Bakat adalah bangkit. Namun bakat tidak hanya bisa dilakukan dengan keliling mencari tetapi bisa kuat ditumbuhkan melalui kompetisi-kompetisi,” ujarnya.
Pemain lanjut Alvin terbentuk karena kompetisi. Itu semua membentuk mental, fisik bahkan cara pandang dalam bermain sepak bola. “Semua hal itulah yang nanti meningkatkan kualitas mereka,” tegas Alvin.
Menurut Alvin, Kemenpora tidak hanya sorak sorai dan bertepuk tangan saja pada momentum kebangkitan ini. Akan tetapi mengambil langkah berdampak dengan menggalakan liga tarkam (antar kampung) dan usia dini.
Dua kegiatan ini tujuan menumbuhkan bakat-bakat potensial melalui kompetisi yang menyentuh langsung ke masyarakat dan bisa diikuti pula oleh jenis olahraga-olahraga lainnya.
“Betul, momen kebangkitan ini akan kita eksekusi lewat Liga Tarkam di daerah-daerah. Pak Menpora Dito Ariotedjo memang sudah merencanakan untuk menjadikan ini salah satu program prioritas dari Kemenpora tidak hanya untuk pengembangan bakat sepak bola saja tetapi untuk cabang olahraga lain juga,” ujarnya.