Turunminum.id – Pemain naturalisasi, Ragnar Oratmangoen berbagi cerita mengenai pengalaman berpuasa di Indonesia. Dia merupakan seorang mualaf.
Ragnar mengatakan dia sudah tau bulan ramadhan dan kewajiban berpuasa saat usia 10 tahun. Dia lalu memutuskan menjadi seorang muslim atau mualaf pada usia 15 tahun.
Penyerang 26 tahun mulai tertarik dengan Islam karena dikenalkan oleh teman-temannya. Ragnar lantas berpindah kepercayaan setelah mempelajari dan mendalaminya.
Baca Juga: Bocoran Nasib Jay Idzes dan Nathan Lawan Vietnam, Jaminan Starter?
“Saya tidak lahir sebagai muslim, saya lahir sebagai seorang kristian. Tapi saat beranjak dewasa saya menemukan diri saya ke Islam,” buka Ragnar.
“Buat saya (pindah ke Islam) karena Tuhan. Teman-teman saya mengajak saya ke masjid dan memperkenalkan bagaimana Islam membantu dalam hidup, mengajari saya dan berdiskusi sebelum memutuskan jadi muslim itu terjadi sekitar saya usia 15 tahun,” imbuhnya.
Lebih lanjut, pemain Fortuna Sittard mengaku senang menjalani awal puasa di Indonesia. Ragnar merasa damai karena bisa mendengar suara adzan yang ada di sekeliling.
Baca Juga: Jay Idzes ‘Bodo Amat’ dengan Sindiran dan Psywar Pemain Vietnam
Berpuasa di Indonesia juga jadi pengalaman baru karena banyak rekan-rekan di Timnas yang menjalani kewajiban yang sama. Itu berbeda dengan ketika Ragnar di klubnya, di Belanda.
“Ada banyak pemain muslim di tim ini, jadi buat saya ini pengalaman baru karena di klub tidak banyak. Jadi ini spesial,” tuturnya.
“Buat saya ini pengalaman yang indah saat dengar suara azan di dekat anda dan ada pengalaman baru setiap hari dengan hal itu,” sambung Ragnar.
Baca Juga: Komentar Jay Idzes Pasca Latihan Perdana dengan Timnas Indonesia: Panas, tapi…