Turunminum.id – Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong bercerita soal dirinya pernah mencoret empat pemain Timnas Indonesia akibat indisipliner. Ia juga mengatakan, pemain yang dicoret itu ada yang meminta agar dapat dipanggil kembali ke Timnas Indonesia.
Seperti yang kita ketahui, pelatih yang kerap dipanggil coach Shin itu mendepak beberapa pemain lantaran melakukan tindakan indisipliner. Di antaranya adalah Yudha Febrian, Nurhidayat Haji Haris, Serdy Ephy Fano, dan Osvaldo Haay.
Yudha Febrian dan Serdy Ephy Fano dicoret karena pergi ke klub malam saat pemusatan latihan (TC) Timnas U-19 Indonesia pada November 2020 di Jakarta. Sedangkan Nurhidayat Haji Haris dicoret karena sering telat datang latihan.
Sementara Osvaldo Haay mangkir dari pemusatan latihan (TC) Timnas Indonesia untuk persiapan Kualifikasi Piala Asia 2023 karena sakit. Namun, alasan itu tidak diketahui Shin Tae-yong.
Coach Shin yang dikenal tegas dalam urusan kedisiplinan itu pun mengungkap bahwa tidak ada penolakan atau keberatan dari pencoretan nama-nama tersebut. Hal itu lantaran yang bersangkutan juga menyadari kesalahannya.
Baca juga: PSG Bergerak Cepat Tuntaskan Transfer Ousmane Dembele dari Barcelona
“Belum pernah ada (coret pemain dan mendapat tentangan dari pihak lain). Memang pemain sendiri pun menyadari ya kesalahan dirinya, jadi tidak pernah ada masalah,” ujarnya.
Juru taktik asal Korea Selatan itu juga mengatakan bahwa dari nama-nama yang telah dicoret tersebut ada yang meminta kesempatan kedua untuk dipanggil kembali. Mereka meminta untuk kembali bergabung dengan skuad Garuda.
“Malah mereka yang minta kesempatan sekali lagi,” kata dia.
Namun, hingga saat ini dari empat nama yang dicoret itu belum ada yang dipanggil kembali ke Timnas Indonesia. Pasalnya, pelatih 52 tahun itu tengah memberlakukan kedisiplinan yang ketat bagi pemain.
Tak hanya itu, ia pun mencoba mengubah mindset pemain. Baginya, sebelum bermain bola seorang atlet harus memiliki attitude yang baik terlebih dahulu.
“Sebelum jadi pemain bola, kita harus jadi manusia dulu. Harus sama-sama menghargai dengan sama-sama respek,” tegasnya.
Hal ini, sambungnya, penting untuk dipahami oleh pesepakbola agar memiliki kualitas permainan yang baik. Ia bahkan akan menuliskan regulasi yang harus dipatuhi oleh setiap pemain.
“Harus keras di awal, kenapa coach harus melakukan seperti itu (tegas). Ya karena sebelumnya belum pernah ada regulasi yang jelas. Jadi mau diadakan regulasi jelas,” tukasnya.