PSSI Pelajari Kasus Serupa Maarten Paes
PSSI menegaskan bahwa mereka telah mempelajari kasus-kasus serupa, termasuk pemain Turki yang bisa berpindah federasi di usia 23 tahun. Namun, situasi Indonesia berbeda karena tidak menganut sistem kewarganegaraan ganda.
“Misal itu ada tuh pemain turki usia 23 dia main di 21 balik lagi ke turki, itupun sudah saya pelajari juga” jelas pria 53 tahun.
“Turki itu memiliki dua kewarganegaraan, bisa saja pas dia megang (paspor) jerman, pada usia 21 nya dia juga megang paspor di turki”
“Kan kalau kita cuma satu, jangan disamakan. Ga mungkin Paes itu ga punya masalah tertentu di sananya, sehingga posisinya seperti itu. Prosesnya bagaimana? Kami sedang berjuang” tambahnya.
Baca Juga: 10 Pencetak Gol Termuda Sepanjang Sejarah Euro, Arda Guler Kesalip Lamine Yamal
PSSI berjanji akan terus berupaya maksimal dalam proses naturalisasi Maarten Paes, meski menghadapi berbagai kendala. Mereka akan mengejar semua opsi yang ada hingga batas waktu terakhir.
“Kembali lagi, selama ini tim Ketum PSSI mengerjakan naturalisasi dengan serius. Proses naturalisasi di era ini saya rasa paling banyak. Sudah percayakan saja pada kami,” tambah Arya.
Meski demikian, PSSI yang saat ini tengah serius mentransformasi sepak bola Indonesia juga mengingatkan bahwa proses naturalisasi baru bisa dianggap final jika pemain sudah tiba di Jakarta dan bertemu langsung dengan Ketum Erick Thohir.
“Kalau belum sampai Jakarta, salaman sama Ketum, itu belum (final),” pungkas Arya.
Baca Juga: Lamine Yamal Pecahkan Rekor, Pencetak Gol Termuda Sepanjang Sejarah EURO!