Keputusan Tepat Mathew Baker
Sebagai orang tua, Nita tidak ingin Mathew mengambil keputusan yang salah, terutama di usianya yang masih 15 tahun. Ia percaya bahwa perjalanan karir Mathew masih sangat panjang dan penuh peluang.
Nita sering menekankan kepada anaknya untuk terus mengembangkan kemampuannya dan tidak pernah merasa puas dengan pencapaian saat ini.
“Tetap kembangkan kemampuan dia, jangan pernah merasa puas dan merasa permainan sudah bagus, karena masih banyak pemain di luaran sana yang mainnya bagus dari dia,” kata Nita.
“Itu yang selalu saya tekankan pada dia dan abang-abangnya dia, karena mereka sama-sama suka bola, jadi itu yang saya tekankan pada anak-anak,” tambahnya.
Baca Juga: PSSI Pastikan Mathew Baker Tetap Bela Timnas Indonesia U-17, Ikut TC di Bali
Pertemuan dengan PSSI bukan satu-satunya pertimbangan dalam pengambilan keputusan ini. Keluarga pemain 15 tahun itu bahkan berdiskusi dengan klub Mathew, Melbourne City FC, serta melakukan diskusi internal keluarga.
“Kita diskusi dengan klub dia, karena pengalaman ini juga pengalaman pertama kami, jadi kami kaget dan sangat susah untuk mengambil keputusan karena kami tidak mau ambil keputusan yang salah,” jelas ibu Mathew Baker.
Setelah berunding dengan PSSI dan mendapatkan masukan dari berbagai pihak, termasuk klub dan keluarga, Mathew akhirnya memutuskan untuk memilih Timnas Indonesia U-17.
“Setelah kita berunding dengan PSSI kemarin, kita dapat masukan dari mereka, kita juga dapat masukan dari klub dia, dari Mathew, dari abangnya, kita campur jadi satu”
“Kita olah, ‘ok ini keputusan yang bagus untuk Mathew’ Mathew bilang ‘saya mau seperti ini’ dan itulah akhir dari keputusan yang kita ambil kemarin,” kata Nita.