Turunminum.id – Exco PSSI, Arya Sinulingga mengatakan ide untuk memblokir pemain Elite Pro Academy (EPA) dari Timnas Indonesia jika berulang kali kali melanggar aturan saat berkompetisi, patut dipertimbangkan. Itu untuk menciptakan pemain berkualitas.
Berdasarkan data Football Institute di EPA 2023/24, subyek yang paling banyak melakukan pelanggaran adalah pemain, mencapai angkat 58 persen. Jenis pelanggaran tertinggi adalah kekerasan antar pemain hingga 86 persen baik di U-16, U-18 dan U-20.
Bahkan, disetiap pertandingan EPA U-16, U-18 dan U-20 wasit bisa mengeluarkan 10 kartu kuning. Angka itu lebih tinggi dibanding Liga 1 dan Liga 2.
Baca Juga: PSSI Buka Peluang Ada Suporter Away Musim Liga 1 2024, Kapan?
Football Institute menyebut, permainan di kompetisi di EPA sangat keras
bahkan cenderung kasar. Para pemain tidak memiliki semangat sportivitas & fairplay, bahkan di level EPA strata U-20, U-18 dan U-16.
Menyikapi hal ini, Arya Sinulingga menilai ide untuk memblokir kesempatan ke Timnas bagi pemain muda yang sering berulah di EPA, bisa saja dipertimbangkan PSSI.
Untuk memperbaiki kualitas kompetisi dan Timnas, saran-saran membangun akan ditampung PSSI dan dievaluasi.
Baca Juga: Kualifikasi Piala Dunia 2026, Erick Thohir Minta Klub Wajib Mainkan Pemain Timnas Indonesia
“Lalu soal EPA, apakah pemain yang melakukan tindakan seperti ini harus ada hukuman? harus ada regulasinya,” ujar Arya.
“Masukan ini clear banget ya bagi kita. Kalau pemain yang melanggar aturan, ada regulasi lagi tidak bisa masuk Timnas? Nah ini menarik, bisa atau tidak? ini jadi masukan lagi buat kita,” imbuhnya.
“Jadi memang ini untuk memperbaiki kompetisinya, ini masukan-masukan yang perlu kita lakukan, dan kita terbuka pada semua masukan,” tambah stafsus BUMN itu.
Baca Juga: Madura United CLBK dengan Eks Timnas Brasil U-17, Lulinha
