Turunminum.id – Penyerang Timnas Indonesia U-23, Ramadhan Sananta, buka suara terkait performa timnya yang tak maksimal saat melawan Guinea di laga play-off Olimpiade Paris 2024.
Menurutnya, kelelahan dan cuaca dingin di Prancis menjadi faktor utama di balik performa buruk Garuda Muda.
Baca Juga: Prediksi Skor Persib Bandung vs Madura United: Laga Pembuktian Siklus 10 Tahun Persib Juara
Sananta mengungkapkan bahwa timnya sudah dalam kondisi kelelahan fisik dan mental saat melawan Guinea. Hal ini dikarenakan padatnya jadwal pertandingan di Piala Asia U-23 2024, di mana mereka harus bertanding hingga 6 laga dalam waktu singkat.
“Habis. Jadi, badan ini masih mau bergerak, tapi otak ini sudah stress, sudah capek, (dan) nggak bisa berpikir,” kata Sananta, dalam kanal YouTube Sport77 Official.
“Kita kan ada titik jenuhnya, kan. Jadi, terasa capeknya. Pas melawan Guinea pada pertandingan terakhir itu, kita benar-benar sudah terasa habis,” ujar Sananta.
Cuaca Dingin Paris
Selain kelelahan, bomber Timnas Indonesia U-23 juga menyebut cuaca dingin di Prancis sebagai faktor yang menghambat performa tim. Suhu di Prancis saat itu mencapai 13 derajat Celcius dengan angin kencang, yang membuat Sananta dan rekan-rekan merasa kedinginan dan kesulitan beradaptasi.
“Saya itu masuk menit 57 mungkin. Pas masuk lima menit, bibir saya sudah kering. Tenggorokan sudah nggak bisa apa-apa lagi,” ungkap Sananta.
“Dingin, paling sekitar 13 derajat celsius. Selain itu, karena angin kencang, kena jadinya dinginnya,” imbuhnya.
Kombinasi kelelahan dan cuaca dingin ini membuat Timnas U-23 tak bisa tampil maksimal dan harus menelan kekalahan 0-1 dari Guinea, mengubur mimpi mereka untuk berlaga di Olimpiade Paris 2024.
Kekalahan ini menjadi pelajaran berharga bagi Timnas U-23 untuk ke depannya. Diharapkan dengan persiapan yang lebih matang dan kondisi pemain yang prima, Timnas U-23 dapat meraih hasil yang lebih baik di turnamen-turnamen selanjutnya.
Baca Juga: Tawa Shin Tae-yong Usai Timnas Indonesia Satu Grup dengan Vietnam di Piala AFF 2024