Turunminum.id – Kerusuhan suporter menjadi masalah utama bagi sepak bola nasional. Insiden kerusuhan pendukung klub sepak bola ini menyedot perhatian terbesar.
Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI), Djayadi Hanan merilis hasil survei lembaganya pada pertengahan tahun 2023. Hasil survei tersebut menunjukkan responden setuju kerusuhan suporter menjadi masalah utama dalam sepak bola nasional. Proporsi responden yang setuju sebanyak 74 persen.
Adapu survei LSI ini selama periode 18-20 September 2023. Responden survei merupakan WNI berusia 17 tahun ke atas yang memiliki hak pilih pada pemilu.
Survei melibatkan 1.206 responden yang dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak atau random digit dialing (RDD), sudah melalui proses validasi dan screening, dengan tingkat kesalahan (margin of error) sekira 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Kemudian dalam urutan kedua yang kerap terjadi dalam sepak bola nasional adalah kesejahteraan pemain. Urusan kesejahteraan pemain ini diakui sebanyak 65 persen responden.
Sedangkan untuk mafia bola dan pengaturan itu berada di peringkat ketiga dengan responden sebanyak 57 persen. Permasalah terakhir adalah judi bola dengan proporsi responden sebanyak 56 persen.
Pada survey tersebut menunjukkan faktor penyebab suporter melakukan Tindakan yang memicu kekacauan. Sebagian besar karena suporter saling memprovokasi 36,3 persen. Lalu, penonton tidak tahu aturan dengan proporsi responden sebanyak 17,1 persen serta kepemimpinan wasit 12 persen.
Baca juga: Soal Kehadiran Suporter Timnas Irak, Shin Tae-yong Mengaku Tidak Peduli
Pada survey itu, Djayadi menjelaskan survey itu mengungkapkan bahwa hanya sedikit responden yang menilai sikap tegas dari PSSI dalam merespons Tindakan anarkis dari suporter sudah memadai.
Dengan rincian responden hanya 34,1 persen umum mengatakan sikap tegas PSSI sudah memadai, kemudian dari penggemar tim sepak bola 44,4 persen.
Sementara sebagian besar penilaian responden umum dan penggemar tim sepak bola itu menilai tindakan PSSI belum memadai dalam ketegasan untuk tindakan anarkis dari suporter.