Turunminum.id – Amerika Serikat sukses meraih gelar juara umum dalam Olimpiade Paris 2024, menandai keberhasilan mereka setelah melalui kompetisi yang ketat melawan China.
Kedua negara bersaing ketat dengan masing-masing meraih 40 medali emas. Namun, AS unggul dalam perolehan medali perak, yang menjadi faktor penentu kemenangan mereka.
Perolehan Medali
Amerika Serikat mengakhiri Olimpiade Paris 2024 dengan total 40 medali emas, 44 medali perak, dan 42 medali perunggu.
Sementara itu, China mencatatkan 40 medali emas, 27 medali perak, dan 24 medali perunggu.
Keberhasilan ini menunjukkan dominasi AS dalam olahraga, meskipun mereka menghadapi persaingan yang sengit dari negara Tiongkok.
Bonus untuk Atlet Berprestasi
Meskipun Amerika Serikat meraih juara umum, kebijakan bonus untuk atlet berprestasi tidak mengesankan.
Atlet yang meraih medali emas di Olimpiade Paris 2024 hanya akan menerima bonus sebesar US$58.755 atau sekitar Rp934 juta.
Jumlah ini tergolong tidak fantastis jika dibandingkan dengan beberapa negara lain yang memberikan bonus lebih besar kepada atletnya.
Sebagai perbandingan, bonus yang diterima oleh atlet peraih emas dari Hong Kong jauh lebih besar sekitar 20 kali lipat lebih banyak dari bonus yang diberikan oleh Amerika Serikat.
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun AS mendominasi di arena olahraga, kebijakan bonus mereka tidak begitu mengesankan.
Bonus Atlet di Negara Tuan Rumah
Prancis, sebagai tuan rumah Olimpiade Paris 2024, juga memberikan bonus yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan beberapa negara lain.
Atlet peraih medali emas di Prancis akan mendapatkan bonus sebesar Rp2,1 miliar.
Ini menunjukkan bahwa meskipun negara tuan rumah seringkali memberikan insentif tambahan untuk atlet mereka.
Jumlahnya masih kalah besar dibandingkan dengan negara-negara yang menawarkan bonus lebih tinggi.
Perbandingan dengan Bonus di Olimpiade Tokyo 2020
Sebagai perbandingan, pada Olimpiade Tokyo 2020, atlet peraih medali emas dari Indonesia menerima bonus yang cukup mengesankan sebesar Rp5,5 miliar.
Ini menunjukkan perbedaan signifikan dalam kebijakan bonus antara negara-negara, dengan beberapa negara memberikan insentif yang lebih besar untuk mendorong atlet mereka meraih prestasi terbaik.