Turunminum.id – Timnas Argentina kembali ke final Copa América untuk kedua kalinya berturut-turut setelah mengalahkan Kanada 2-0 di Stadion MetLife, Selasa (10/7/2024).
La Albileceste terus menunjukkan mentalitas juara yang ditanamkan oleh pelatih Lionel Scaloni, di mana mereka selalu menemukan cara untuk menang, apa pun rintangannya.
Messi dan kawan-kawan tidak lagi terbebani untuk membuktikan apa pun setelah meraih gelar berturut-turut pada tahun 2021 dan 2022.
Namun, mereka tetap termotivasi untuk meraih kejayaan dan terus mengharumkan nama Argentina.
Scaloni telah berhasil membangun tim yang percaya diri dan tidak mudah terintimidasi oleh lawan. Mentalitas ini terlihat jelas di setiap pertandingan, di mana Argentina selalu menemukan cara untuk bangkit dan meraih kemenangan.
Mentalitas Juara Timnas Argentina
Kanada memulai pertandingan dengan kuat, memberikan tekanan tinggi kepada Argentina. Namun, La Albiceleste berhasil menemukan celah dan mencetak gol melalui Julián Álvarez menit ke-22 dan Lionel Messi pada menit 51′.
Argentina tidak mendominasi pertandingan secara meyakinkan, namun mereka menunjukkan kegigihan dan mentalitas juara yang luar biasa.
Emiliano Martínez sekali lagi tampil gemilang di bawah mistar gawang, menggagalkan beberapa peluang emas Kanada.
Baca Juga: Lamine Yamal Pecahkan Rekor, Pencetak Gol Termuda Sepanjang Sejarah EURO!
Scaloni memuji dedikasi timnya terhadap mentalitas juara. Dia mengatakan bahwa mereka tidak perlu tampil dominan di setiap pertandingan, tetapi mereka selalu bermain dengan level yang dibutuhkan untuk bersaing.
“Kami tidak perlu tampil menonjol, kami bermain sesuai dengan lawan dan bersaing. Kami bisa bermain lebih baik atau lebih buruk, namun kami bermain sesuai level turnamen ini,” kata Scaloni, melansir dari ESPN.
“Kami memainkan permainan yang dibutuhkan untuk bersaing.” kata pelatih Timnas Argentina.
Argentina kini bersiap untuk menghadapi Uruguay atau Kolombia di final Copa América. Siapapun lawannya, La Albiceleste akan bermain dengan satu tujuan menang.
“Sepak bola adalah mencoba segala sesuatunya bahkan ketika hal itu tidak berjalan sesuai keinginan Anda. Tim ini tidak akan pernah berhenti mencoba,” kata Scaloni.
Baca Juga: 10 Pencetak Gol Termuda Sepanjang Sejarah Euro, Arda Guler Kesalip Lamine Yamal