Turunminum.id – Lifter andalan Indonesia, Eko Yuli Irawan meminta maaf atas kegagalannya dalam mempersembahkan medali di Olimpiade Paris 2024.
Meski begitu, harapan bagi Indonesia untuk mendapatkan medali dari cabang angkat besi masih ada.
Penampilan Mengesankan
Atlet berusia 35 tahun ini tampil mengesankan dalam angkatan snatch di South Paris Arena 8 pada Rabu, 8 Agustus 2024, malam.
Eko yang merupakan juara dunia tiga kali ini hanya kalah dari lifter China, Li Fa Bin, yang berhasil mengangkat 143kg.
Dalam tiga percobaan angkatan snatch, Eko gagal pada percobaan pertama dengan angkatan 135kg, namun berhasil pada percobaan kedua dengan angkatan yang sama.
Pada percobaan ketiga, Eko meningkatkan beban menjadi 139kg, namun kembali gagal.
Sayangnya, pada percobaan angkatan clean and jerk (162kg), Eko tidak berhasil menyelesaikan satu pun angkatannya.
Akibat kegagalan ini, Eko meminta maaf atas penampilannya yang tidak mampu mempersembahkan medali dalam penampilan kelimanya di Olimpiade.
Prestasi Eko Di Olimpiade Sebelumnya
Meskipun demikian, Eko Yuli Irawan tetap dianggap sebagai salah satu olimpian hebat Indonesia.
Prestasi Eko di Olimpiade sebelumnya adalah sebagai berikut:
- Olimpiade Beijing 2008: Medali Perunggu
- Olimpiade London 2012: Medali Perunggu
- Olimpiade Rio de Janeiro 2016: Medali Perak
- Olimpiade Tokyo 2020: Medali Perak
Total, Eko telah mengoleksi 36 medali, dengan 17 di antaranya adalah medali emas dari berbagai kejuaraan nasional dan internasional.
Medali Emas Angkat Besi
Medali emas angkat besi kelas 61kg di Olimpiade Paris 2024 direbut oleh wakil China, Li Fa Bin, dengan total angkatan 310kg.
Li Fa Bin juga berhasil memecahkan rekor snatch atas namanya sendiri dengan angkatan 143kg.
Posisi kedua ditempati oleh Theerapong Silachai dari Thailand dengan total angkatan 303kg, sementara perunggu diraih oleh Morris Hampton dari Amerika Serikat dengan total angkatan 298kg.
Selain Eko, ada empat lifter lain yang gagal melanjutkan angkatan clean and jerk di kelas 62kg.
Yakni Ivan Petkov Dimov (Bulgaria), Segio Massidda (Italia), Vinh van Trinh (Vietnam), dan John Febuar Ceniza (Republik Ceko).
Tim dokter Indonesia, Andhika Raspati, memastikan kondisi Eko Yuli Irawan tidak terlalu parah meskipun terlihat pincang. Andhika menegaskan bahwa Eko dalam keadaan baik-baik saja.
Chef de Mission (CdM) Anindya Bakrie mengapresiasi penampilan Eko meski tidak membawa pulang medali untuk Tim Indonesia.